Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ITDC Raih Super Platinum & CSR Tri Hita Karana Award 2017

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation menerima dua penghargaan Super Platinum dan CSR Tri Hita Karana Award karena program serta kepeduliannya menjaga keharmonisan lingkungan.
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation menerima dua penghargaan Super Platinum dan CSR Tri Hita Karana Award karena program serta kepeduliannya menjaga keharmonisan lingkungan/Bisnis - Ema Sukarelawanto
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation menerima dua penghargaan Super Platinum dan CSR Tri Hita Karana Award karena program serta kepeduliannya menjaga keharmonisan lingkungan/Bisnis - Ema Sukarelawanto

Bisnis.com, DENPASAR — PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation menerima dua penghargaan Super Platinum dan CSR Tri Hita Karana Award karena program serta kepeduliannya menjaga keharmonisan lingkungan.

Direktur Strategi Korporasi dan Keuangan ITDC Jatmiko K. Santosa mengatakan penghargaan Super Platinum THK Awards yang kedua kalinya itu membuktikan bahwa ITDC, khususnya The Nusa Dua, sangat peduli terhadap lingkungan.

“Kami menjadi perusahaan sektor pariwisata yang mengimplementasikan konsep keharmonisan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan," katanya seusai malam penghargaan Tri Hita Karana Award 2017 di Gedung Ksirarnawa, Taman BUdaya Denpasar, Sabtu (25/11/2017).

Menurut Jatmiko sejak 40 tahun lalu ITDC konsisten melaksanakan konsep Tri Hita Karana yakni menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan sesama, manusia dengan alam, manusia dengan Sang Pencipta.

Selama ini ITDC tak hanya bicara infrastruktur, tapi bagaimana menjaga lingkungan dan masyarakat, bukan hanya di skeitar The Nus adua, tetapi juga di tempat lain melalui berbagai program. Tahun ini ITDC juga menyabet Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA). “Tri Hita Karana konsepnya pembangunan yang berkelanjutan dan kami akan terus menjaga standardisasi ini,” ujarnya.

Jika dulu pembangunan berkelanjutan dilakukan jika sudah berlebih, tetapi ke depan harus menjadi kewajiban. “Kalau sekarang kita bicara world class kita harus bicara mengenai pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.

Terkait penghargaan CSR THK Award 2017, ia menyebut penghargaan ini tak lepas dari upaya ITDC membangun Desa Wisata Pinge di Tabanan. Ia menyebut pengembangan Desa Wisata Pinge sebagai proyek rintisan di luar kawasan ITDC. “ITDC berpendapat Bali ini sangat perlu mengembangkan pariwisata berbasis komunitas,” ujarnya.

Tahun 2018 ITDC akan mengembangkan desa wisata di wilayah utara yaitu Buleleng. "Sudah ada beberapa desa yang akan digarap dan sejak pertengahan tahun kita sudah membahasnya dengan aparat desa untuk pengembangan desa wisata ini," jelasnya.

Ketua Tri Hita Karana Awards & Accreditation I Gusti Ngurah Wisnu Wardana mengatakan malam penganugerahan THK Award 2017 adalah sebuah apresiasi tinggi bagi mereka yang telah mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana di lingkungan manajemen mereka.

Program THK Aswards & Accreditation telah dilaksanakan dengan konsisten setiap tahun sejak 2000. Ada sebanyak 325 hotel yang telah terakreditasi. Tahun ini sebanyak 150 perusahaan, hotel, instansi dan lembaga pendidikan memperoleh penghargaan THK.

Caption:
Direktur Strategi Korporasi dan Keuangan ITDC Jatmiko K. Santosa (kedua kanan) menerima penghargaan THK Award 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper