Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Desakkan Pergantian Panglima TNI Bermunculan, Kenapa?

Desakkan pergantian Panglima TNI yang akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018 terus bermunculan dan kali ini dari DPR serta lembaga swadaya masyarakat.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo/Antara
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Desakkan pergantian Panglima TNI yang akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018 terus bermunculan dan kali ini dari DPR serta lembaga swadaya masyarakat.

Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin meminta Presiden Joko Widodo segera melakukan pergantian Panglima TNI, mengingat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018.

Dia mengatakan Komisi I DPR membutuhkan waktu yang cukup untuk memberikan persetujuan nama calon Panglima TNI yang baru yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo.

Desakan itu disampaikan karena anggota DPR pada 13 Desember 2017 akan memasuki masa reses ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing hingga 14 Januari 2018.

Kemudian, anggota DPR akan masuk pada pertengahan Januari 2018 sampai Maret 2018, dan sesudahnya akan reses lagi.

"Jadi, kalau tidak di masa kerja sekarang, dikhawatirkan tidak cukup waktunya. Bisa-bisa kita punya Panglima TNI dalam status pensiun," ucap TB Hasanuddin dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2017).

Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini meminta Presiden Jokowi melakukan proses pergantian panglima TNI bulan ini karena nanti panglima yang baru pada awal Januari mulai bekerja pengamanan pemilu.

"Ada bantuan yang disiapkan oleh Panglima TNI terhadap Polri untuk bantuan pengamanan. Setidaknya harus ada orientasi satu bulan atau dua bulan oleh panglima yang baru nanti dalam meredisposisi pasukan dalam membantu Polri," katanya seraya menambahkan pergantian ini murni untuk kepentingan bangsa dan negara.

Di tempat yang sama, Direktur Imparsial Al Araf juga meminta Presiden Jokowi segera memroses pergantian Panglima TNI.

"Paling cepat akhir bulan ini dan paling lambat awal Desember 2017," ujarnya.

Kasau Layak Al Araf menyebutkan, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dinilai layak menggantikan posisi Gatot.

"Melihat asas rotasi dan masa pensiun, Kasau paling berpotensi," katanya.

Menurut dia, Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif untuk menentukan Panglima TNI, namun Presiden disarankan memilih Panglima TNI berdasarkan rotasi.

"Sekarang jatahnya Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU)," ucapnya.

Bila Presiden memilih dari AL, lanjut dia, masa tugas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi tinggal sebentar lagi dan waktunya tidak cukup untuk masa jabatan panglima TNI.

"Dilihat dari masa pensiun, Laksamana TNI Ade Supandi akan pensiun pada Mei 2018. Capek juga Presiden baru beberapa bulan panglima sudah diganti. Kalau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto masih dua atau tiga tahun lagi," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper