Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani, Jokowi dan Mental Pecundang

Saya ini kagum dengan semangat kompetisi Presiden Jokowi. Semangat seperti itulah yang harus tertular pada kita semua. Jangan punya mental pecundang, kata Sri Mulyani, dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh organisasi kemasyarakatan Pro Jokowi (Projo), di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (22/11) malam, tulis Antara.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menkeu Sri Mulyani bersiap memberikan arahan tentang program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/7/2016)./Antara-Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menkeu Sri Mulyani bersiap memberikan arahan tentang program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/7/2016)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Mungkin, Sri Mulyani bukan tipe orang yang mudah kagum. Sosok Menteri Keuangan --yang dilahirkan di Bandar Lampung pada 26 Agustus 1962 ini-- justru mengundang decak kagum dari banyak orang. Hingga, tak jarang, menjadi objek  selfi  saat dirinya berada di tengah kumpulan manusia.

Siapa yang tak kagum jika melihat kiprahnya? Pernah menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia , Menteri Keuangan di kabinet Joko Widodo menggantikan Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Selain dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia, Wikipedia menulis Sri Mulyani sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Sejak 2008, ia pernah menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Ia pun pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes  2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia  Oktober 2007.

Namun, kepada 'Bosnya' Presiden Joko Widodo, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia,  Sri Mulyani tak mampu menahan dirinya untuk mengungkapkan rasa kagumnya pada semangat Presiden Joko Widodo yang selalu ingin berkompetisi di era globalisasi sekarang ini.

Sri Mulyani, Jokowi dan Mental Pecundang

"Saya ini kagum dengan semangat kompetisi Presiden Jokowi. Semangat seperti itulah yang harus tertular pada kita semua. Jangan punya mental pecundang," kata Sri Mulyani, dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh organisasi kemasyarakatan Pro Jokowi (Projo), di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (22/11) malam, tulis Antara.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan semangat berkompetisi itu menunjukkan bahwa pemerintah tidak minder untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang siap berkompetisi dengan pesaingnya.

Sri Mulyani mengatakan semangat untuk bersaing tersebut salah satunya diwujudkan melalui upaya membuka ekonomi.

Ia mengatakan pemahaman mengenai komposisi perekonomian menjadi penting supaya negara mampu berkompetisi ketika membuka ekonominya.

Sri Mulyani berpendapat  tidak ada negara besar dan sejahtera kalau ekonominya tertutup.

"Semua negara yang menjadi kaya dan makmur adalah negara yang terbuka dan mampu berkompetisi dan 'keep moving'. Ini seperti 'nature' dari manusia," kata dia pula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper