Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Robert Mugabe Bersumpah Tetap Berkuasa

Pemimpin Zimbabwe Robert Mugabe bersumpah untuk tetap berkuasa meski partai berkuasa sudah mengultimatum dan rakyat sudah merayakan kejatuhannya.
Robert Mugabe/Reuters
Robert Mugabe/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Pemimpin Zimbabwe Robert Mugabe bersumpah untuk tetap berkuasa meski partai berkuasa sudah mengultimatum dan rakyat sudah merayakan kejatuhannya.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan langsung televisi, Mugabe mengatakan bahwa dia akan memimpin kongres partai yang berkuasa, Zanu PF pada Desember mendatang sebagimana dikutip BBC.com, Senin (20/11/2017).

Padahal, sehari sebelumnya, Partai Zanu-PF telah memecat Mugabe sebagai ketua partai, dan memberinya waktu kurang dari 24 jam untuk mengundurkan diri sebagai presiden, atau dipecat melalui pemakzulan.

Cengkeraman Mugabe atas kekuasaan telah melemah sejak militer turun tangan Rabu lalu. Kemudian muncul pertanyaan mengenai siapa yang seharusnya menggantikannya.

Krisis tersebut dimulai ketika presiden berusia 93 tahun itu memecat wakilnya, Emmerson Mnangagwa, dua pekan yang lalu. Tentara melihat pemecatan itu sebagai upaya Mugabe untuk menjadikan isterinya, Grace, sebagai penggantinya.

Mugabe Berubah Pikiran?

Tentara kemudian mengambil alih sejumlah gedung pemerintah dan menempatkan Mugabe dalam tahanan rumah, namun mereka menyangkal melakukan kudeta.

Rakyat mulai merayakan berakhirnya kekuasaan Mugabe, terlebih setelah partai yang berkuasa, Zanu PF, memecat sang pemimpin dan mengultimatumnya untuk mundur dalam 24 jam, jika tak ingin dipecat.

Karenanya massa berkumpul di Harare untuk menyaksikan pidato terbaru Mugabe tersebut, dengan perkiraan bahwa Mugabe akan mengumumkan pengunduran dirinya.

Sebaliknya, dengan diapit oleh para jenderal militer, dia mengatakan "kongres (partai yang berkuasa, Zanu-PF) akan berlangsung dalam beberapa minggu dan saya akan memimpin prosesnya."

Presiden Mugabe mengakui adanya kritik dari Zanu-PF, militer dan publik, dan menekankan perlunya mengembalikan Zimbabwe kepada keadaan normal.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper