Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyanderaan 1300 Warga di Papua, Ini Pernyataan Keras Jusuf Kalla

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan aparat kepolisian dan TNI kini tengah menangani kasus penyanderaan warga di dua desa di Kabupaten Mimika, Papua, secara persuasif untuk menghindarkan korban yang lebih besar.
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Bisnis.com-Irene Agustine
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Bisnis.com-Irene Agustine

Bisnis.com, JAKARTA -  Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan aparat kepolisian dan TNI kini tengah menangani kasus penyanderaan warga di dua desa di Kabupaten Mimika, Papua, secara persuasif untuk menghindarkan korban yang lebih besar.

"Polisi dan TNI kan sudah mengusahakan dan juga pemerintah sana untuk menyelesaikan itu secara persuasif, secara dialog, ya memang hal ini pertama begitu tetapi kalau tidak dicapai tentu pemerintah mementingkan kepentingan rakyat yang lebih besar, jadi harus tegas juga untuk menyelesaikan itu, tapi sekarang ini harus dengan persuasif supaya jangan terjadi korban yang banyak," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/11/2017).

Hal ini disampaikannnya menanggapi pertanyaan terkait penyanderaan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata terhadap 1.300 orang di dua desa di Mimika, Papua.

Menurut Wapres, semua kelompok bersenjata apalagi berpikir separatis tentu melawan pemerintah. Pemerintah tentu memikirkan kepentingan rakyat yang lebih besar.

Wapres mengatakan, pemerintah wajib menyelamatkan warganya bila upaya persuasif maupun dialog menemui jalan buntu.

"Ya harus menyelamatkan rakyat apapun caranya," katanya menjawab pertanyaan wartawan bila upaya persuasif tak membuahkan hasil.

Seperti dikutip berita Antara sebelumnya, penyanderaan yang berlangsung bermukim di sekitar Kimberly hingga Banti, Distrik Tembagapura disampaikan Kapolda Papua Boy Rafli pada Kamis, 9 November 2017.

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin pada Senin (13/11), menyebutkan evakuasi warga di Kabupaten Mimika, Papua, yang disandera kelompok kriminal bersenjata terus berlangsung.

"Jumlahnya semakin hari semakin berkurang," kata Komjen Polisi Syafruddin di Jakarta.

Saat ini, tim gabungan masih berupaya mengevakuasi pekerja dan pria yang masih berada di lokasi penyanderaan.

Syafruddin menuturkan anggota Polri dan TNI berhati-hati dan berkala menjalankan operasi untuk membebaskan warga yang disandera kelompok bersenjata itu.

KKB sejak Oktober lalu melakukan aksi teror diwilayah operasional PT Freeport hingga mengakibatkan tujuh anggota Brimob terluka, bahkan satu diantaranya meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper