Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senat AS Gulirkan Proposal UU Pajak, Beda Versi dengan Parlemen

Anggota Senat AS dari Partai Republik mengumumkan proposal pajak yang berbeda dengan RUU di parlemen di beberapa aspek.
Gedung Capitol Hill di Washington DC, Amerika Serikat/Istimewa
Gedung Capitol Hill di Washington DC, Amerika Serikat/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA - Anggota Senat AS dari Partai Republik mengumumkan proposal pajak yang berbeda dengan RUU di parlemen di beberapa aspek.

Perbedaan tersebut termasuk pada bagaimana perlakuan tarif pajak perusahaan, pemotongan pajak untuk pajak negara bagian dan regional, serta pajak pertanahan.

Para senator mengatakan bahwa mereka ingin memangkas tarif pajak perusahaan menjadi 20% dari 35%. Akan tetapi, mereka menginginkan pemotongan tersebut dimulai tahun 2019.

Bursa AS, yang telah menguat tahun ini karena ekspektasi pemotongan pajak bisnis, melemah seiring rincian kedua rencana tersebut muncul. Investor khawatir terhadap perbedaan antara parlemen dan Senat serta penundaan pemotongan pajak yang diajukan oleh Senat.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,43% ke level 23.461,94, sementara indeks Standard & Poor’s 500 turun 0,38% ke 2.584,62 dan Nasdaq Composite turun 0,58% ke 6.750,05.

Ketika Presiden Donald Trump mengunjungi Asia, partai Republik menegaskan kembali tujuan mereka untuk memberlakukan undang-undang pada akhir tahun. Jika itu terjadi, ini akan menjadi pencapaian legislatif utama pertama Trump sejak dia menjabat pada bulan Januari.

Partai Demokrat, yang sebagian besar mengabaikan rancangan RUU yang tertutup tersebut, telah menganggap RUU tersebut hanyak menguntungkan orang kaya dan pebisnis dan sedikit berdampak pada warga AS biasa.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Gary Cohn berkomentar dalam sebuah wawancara dengan CNBC bahwa kelompok paling bersemangat terhadap RUU pajak tersebut adalah para CEO perusahaan besar.

Parlemen dijadwalkan untuk melakukan pemungutan suara mengenai RUU ini pekan depan, setelah mendapat persetujuan dari Komite Cara dan Sarana Perumusan Pajak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper