Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selisih Lebih Rp800 Miliar, Pusat Kroscek Data KUR di NTB

Direktorat Jenderal Perbendaharaan kanwil NTB akan terus melakukan rekonsiliasi data realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, MATARAM -- Direktorat Jenderal Perbendaharaan kanwil NTB akan terus melakukan rekonsiliasi data realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

Rekonsiliasi ini diperlukan mengingat data realisasi KUR dalam SIKP (Sistem Informasi Kredit Perbankan) berbeda signifikan dengan data yang diperoleh dari perbankan.

Data SIKP per 7 November 2017 mencatat realisasi penyaluran KUR di wilayah NTB sebesar Rp907,47 miliar dengan 37.183 debitur. Sementara itu data perbankan menyatakan realisasi KUR telah sebesar Rp1,78 triliun dengan 76.961 debitur.

Kepala Kanwil DJPB NTB Taukhid mengatakan salah satu faktor penyebab perbedaan angka antara SIKP dengan data perbankan adalah delay yang terjadi dalam memasukkan laporan realisasi oleh perbankan pusat.

"Yang mengisi ini (SIKP) juga sebenarnya perbankan, hanya saja dari pusat. Mungkin ada delay dalam input data sehingga terjadi selisih angka realisasi penyaluran," ujar Taukhid di kantornya, Mataram, Kamis (9/11/2017).

Kendati demikian, pihaknya akan terus mendalami kemungkinan lain dalam perbedaan realisasi KUR ini guna menghindari penyalahgunaan fasilitas KUR oleh pihak-pihak yang tidak masuk kriteria penerima.

Selain untuk menghindari proses penyaluran KUR yang tidak tepat sasaran, pihak DJPB NTB juga perlu memastikan pembayaran subsidi bunga kepada perbankan sesuai dengan jumlah dana KUR yang direalisasikan.

Berdasarkan data SIKP, realisasi penyaluran KUR per bank penyalur, hingga 7 November 2017 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan realisasi KUR sebesar Rp558,4 miliar dengan 29.288 debitur.

Bank Mandiri yang juga merupakan salah satu bank pelat merah telah menyalurkan sebesar Rp218,33 miliar dengan 5.047 debitur.

Dua bank pelat merah penyalur KUR terbesar di NTB tersebut menyasar segmen yang berbeda. BRI lebih banyak menyalurka di segmen KUR Mikro, sementara Bank Mandiri masih banyak memberikan alokasi untuk KUR Ritel.

"Semoga dalam bulan-bulan ini kami bisa mendapatkan angka yang lebih mendekati dan juga memastikan alokasi tersebut memang benar-benar tepat sasaran," ujar Taukhid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper