Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerja Sama dengan Australia, Pemerintah Garap Pengelolaan Air Limbah Palembang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerja sama dengan Pemerintah Australia mulai mengembangkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sungai Selayur, Kota Palembang. Proyek yang menelan total biaya USD72,61 juta ini akan didanai melalui hibah Pemerintah Australia, APBN, dan APBD baik di tingkat provinsi maupun kota sesuai porsi yang telah disepakati.
Instalasi pengolahan air limbah/Istimewa
Instalasi pengolahan air limbah/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerja sama dengan Pemerintah Australia mulai mengembangkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sungai Selayur, Kota Palembang.

Proyek yang menelan total biaya USD72,61 juta ini akan didanai melalui hibah Pemerintah Australia, APBN,  dan APBD baik di tingkat provinsi maupun kota sesuai porsi yang telah disepakati.

Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo menuturkan selama 5 tahun ke depan, Pemerintah Indonesia berencana untuk mengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Terpusat  Skala Perkotaan sebagai salah satu upaya percepatan untuk mencapai target 100% akses sanitasi layak.

Beberapa kota yang akan dikembangkan diantaranya, Provinsi DKI Jakarta, Kota Jambi, Kota Pekanbaru, Kota Makassar dan Kota Palembang. Kota Palembang dinilai berkomitmen dalam upaya peningkatan pengelolaan air limbah sehingga pemerintah pusat mendukung penuh atas upaya tersebut, salah satunya melalui pembangunan Palembang City Sewerage Project (PCSP).

"Kegiatan PCSP ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Skala Perkotaan yang terdiri dari pembangunan instalasi pengolahan air limbah dengan kapasitas 20.000 m3/hari serta jaringan perpipaan untuk melayani sekitar 21.700 Sambungan Rumah yang akan dibagi menjadi dua  tahap," tutur Sri Hartoyo.

Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson menuturkan kondisi air Sungai Musi pada saat ini hampir mirip dengan kondisi sungai-sungai di Australia belasan tahun lalu.

"Sungai di Australia dulu seperti Sungai Musi, kotor warnanya pekat. Tapi sekarang sangat jernih bahkan bisa dipakai warga berenang. IPAL ini peluang untuk membuat perubahan bagi masyarakat,"  tambahnya.

Adapun,  hibah dari Pemerintah Australia meliputi pembangunan stasiun pompa, pembangunan IPAL, serta pematangan lahan dengan total pendanaan sebesar USD28,97 juta.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan IPAL ini sangat diperlukan untuk kota Palembang. Dengan adanya sanitasi limbah rumah tangga ini dapat membuat Sungai Musi lebih jernih dan terhindar dari polusi. 

"Jadi dengan pengelolaan limbah ini Sungai Musi kita akan jadi bersih dan bening. Kita harus bangga dan terima kasih ke Australia dapat hibah IPAL terbesar se-Indonesia," jelas Alex.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper