Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wantimpres dan Kominfo Kunjungi Dirkrimsus Polda Metro

Anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto beserta pejabat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika mendatangi Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Adi Deriyan (tengah) saat bersama Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan (kanan) dan Ketua KPAI Susanto memperlihatkan barang bukti kasus perdagangan orang, di  Jakarta, Minggu (24/9/2017)./Antara-Sigid Kurniawan
Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Adi Deriyan (tengah) saat bersama Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan (kanan) dan Ketua KPAI Susanto memperlihatkan barang bukti kasus perdagangan orang, di Jakarta, Minggu (24/9/2017)./Antara-Sigid Kurniawan

Kabar24.com, JAKARTA - Anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto beserta pejabat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika mendatangi Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Adi Deriyan mengatakan kunjungan ini dilakukan untuk melihat kelengkapan alat dan cara kerja tim siber Direktorat Kriminal Khusus.

"Kehadiran beliau-beliau tadi, kita sedikit dapat berikan gambaran seperti apa semangat yang dibangun kepolisian untuk mengawasi transaksi komunikasi atau transaksi yang lainnya dengan menggunakan media Internet. Malah kami tadi juga membawa ke ruang data command center kita, seperti inilah cara kita kerja," kata Adi kepada wartawan usai kunjungan tersebut, Rabu (1/11/2017).

Selain menunjukkan peralatan dan sistem kerja, Adi juga menyampaikan perlunya komunikasi dengan kementerian dan lembaga yang memiliki basis data guna menanggulangi segala bentuk masalah atau kejahatan yang mungkin timbul, khususnya di dunia maya.

Basis data milik kemeterian dan lembaga yang terkoneksi dengan aplikasi milik kepolisian akan mempermudah pemetaan serta akan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat sebagai langkah pencegahan.

"Apabila kementerian atau lembaga yang mempunyai data base ter-connected dengan alat aplikasi kami, maka segala bentuk permasalahan yang ada, apakah terkait dengan kejahatan, ekonomi apa pun yang transaksinya menggunakan data base akan sangat mudah ter-mapping," tambahnya.

Saat ini, menurut Adi, pihaknya hanya memiliki basis data hasil tindakan di lapangan, baik itu data perbankan dan lain-lain.

Selama ini, segala kejahatan yang berkaitan dengan perbankan akan diselesaikan melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi. Kendati demikian, hal ini sudah sangat membantu dalam pemecahan kasus yang berkaitan dengan kejahatan melalui Internet.

Ke depannya, Adi berharap bisa memiliki akses langsung ke sejumlah lembaga terkait seperti perbankan, data imigrasi, dan data lain untuk kebutuhan profiling oknum atau seseorang yang terlibat dalam satu kasus.

"Kita belum punya akses langsung ke BCA, Mandiri, BNI. Kalau itu bisa luar biasa sekali... Sedangkan kita membutuhkan mengenai profiling orang berkaitan perusahaan, imigrasi, unit-unit kerja lain di pemerintah. Kalau itu semua ter-connected maka semua berjalan dengan maksimal. Ketika kita meng-klik seseorang maka akan tegambar nomor rekeningnya, perusahaannya, profiling-nya. Makanya saat ini sedang kita bangun," jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper