Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Izinkan Dokumen Rahasia Pembunuhan Kennedy Diungkap

Donald Trump akan mengizinkan dokumen rahasia mengenai pembunuhan mantan Presiden John F Kennedy (JFK) dibuka ke publik.
John F. Kennedy.
John F. Kennedy.

Kabar24.com, JAKARTA--Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akan mengizinkan dokumen rahasia mengenai pembunuhan mantan Presiden John F Kennedy (JFK) dibuka ke publik.

"Sebagai presiden, saya akan mengizinkan dokumen-dokumen JFK yang sejak lama diblokir dan dirahasiakan untuk dibuka," ujar Trump melalui cuitannya sebagimana dikutip BBC.com, Minggu (22/10).

Pada 1992, Kongres AS memutuskan bahwa semua arsip pembunuhan JFK dibuka dalam 25 tahun, kecuali presiden memutuskan untuk memblokirnya dengan alasan pengungkapan dokumen-dokumen itu akan mencederai keamanan nasional.

Arsip pembunuhan JFK berisi lebih dari 3.000 dokumen yang belum pernah dirilis ke publik. Sebelumnya, Arsip Nasional sudah mengungkap lebih dari 30.000 dokumen namun dengan sensor-sensor.

Belum jelas apakah Trump berniat membiarkan berbagai berkas rahasia itu dirilis pada 26 Oktober mendatang tanpa sensor.
John F Kennedy tewas ditembak oleh penembak jitu pada November 1963 di Dallas, Texas.

Sebagaimana dilaporkan harian Washington Post, sejumlah pakar mengenai kasus itu menduga dokumen-dokumen yang belum pernah dirilis tidak berisi sesuatu yang sangat mengejutkan.

Alih-alih, arsip tersebut boleh jadi akan menyoroti aktivitas Lee Harvey Oswald di Mexico City pada akhir 1963 sebelum pembunuhan.

Oswald ditahan di Dallas sesaat setelah insiden penembakan dan dituduh membunuh JFK. Dia membantah tuduhan itu seraya mengklaim bahwa dirinya hanyalah 'kambing hitam'.

Dua hari di dalam sel tahanan polisi, Oswald ditembak mati pemilik klub malam Jack Ruby. Kasus pembunuhan JFK hingga hari ini menjadi teori konspirasi terkuat sepanjang sejarah AS.

"Publik Amerika Serikat berhak mengetahui fakta-faktanya, atau setidaknya mereka berhak tahu apa yang selama bertahun-tahun ini disembunyikan pemerintah," kata Larry Sabato, direktur pusat kajian politik University of Virginia sekaligus penulis buku tentang JFK.

Dia mengatakan bahwa sudah saatnya untuk blak-blakan dengan informasi tersebut setelah menunggu sekian lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper