Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unicef: Hampir 340.000 Anak-Anak Rohingya Dalam Kondisi Sangat Menyedihkan

Hampir 340.000 anak-anak Rohingya hidup dalam kondisi sangat menyedihkan di sejumlah kamp pengungsi Bangladesh akibat kekurangan makanan, air bersih serta minimnya rumah sakit.
Anak pengungsi Rohingya memikul barang bawaannya, di Bangladesh, Selasa (19/9)./Reuters-Danish Siddiqui
Anak pengungsi Rohingya memikul barang bawaannya, di Bangladesh, Selasa (19/9)./Reuters-Danish Siddiqui

Kabar24.com, JAKARTA—Hampir 340.000 anak-anak Rohingya hidup dalam kondisi sangat menyedihkan di sejumlah kamp pengungsi Bangladesh akibat kekurangan makanan, air bersih serta minimnya rumah sakit.

Menurut laporan Badan PBB untuk Perlindungan Anak-anak (Unicef), sedikitnya 12.000 anak-anak bergabung pengungsi lainnya setiap pekan akibat pelarian dari Myanmar. Mereka berada dalam kondisi ketakutan dan kelaparan. Mereka bahkan trauma akibat aksi kekerasan oleh militer negara tersebut sebagaimana disebutkan  Unicef dalam laporan bertajuk “Keputusasaan dan Penderitaan”.

Secara keseluruhan, hampir 600.000 pengungsi Rohingya telah meninggalkan negara bagian Rakhine sejak 25 Agustus lalu. Arus pengungsian terjadi setelah militer Myanmar melakukan pembersihan etnis pascaterjadi apa yang mereka sebut sebagai pemberontakan.

“Ini tidak akan berlangsung dalam jangka pendek, tidak akan berakhir segera,” ujar Simon Ingram, pejabat Unicef yang menulis laporan tersebut sebagaimana dikutip theguardian.com, Jumat (20/10/2017).

Menurutnya, penting bagi Bangladesh untuk terus membuka perbatasannya dengan Myanmar guna melindungi anak-anak. Mereka yang baru lahir juga harus tercatat kalau lahir di Bangladesh.

Sebagian besar etnis Rohingya tidak memiliki kewarganegaraan di Maynmar. Dengan demikian ketika mereka lari dari negara itu mereka tidak memiliki dokumen apa pun.

"Karena tidak memiliki dokumen, mereka tidak punya peluang untuk berasimilasi dengan komunitas baru mereka,” ujar Ingram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper