Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB Kuartal III/2017 China Tumbuh Melambat

Di tengah meningkatnya optimisme pada perekonomian China dalam Kongres Partai Komunis China, laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negara ini justru melambat pada kuartal III/2017.
Yuan/Bloomberg
Yuan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA—Di tengah meningkatnya optimisme pada perekonomian China dalam Kongres Partai Komunis China, laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negara ini justru melambat pada kuartal III/2017.

Biro Statistik Nasional China (NBS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi kuartal III/2017 tumbuh 6,8% atau melambat dari dua kuartal sebelumnya yang statis pada posisi 6,9%. Pelambatan tersebut di antaranya dipicu oleh kebijakan pemerintah yang berusaha mengendalikan pasar properti nasional dan menekan laju pertumbuhan utang domestik.

"Booming properti telah mencapai puncaknya. Kami melihat rebound di sejumlah sektor pada kuartal pertama dan kedua tahun ini. Namun kami memprediksi tidka akan berlanjut pada semester II/2017, dan itu benar terjadi rupanya," kata Rosealea Yao, seorang analis properti di Gavekal Dragonomics, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/10/2017).

Kendati demikian, secara keseluruhan laju pertumbuhan ekonomi China masih berada pada jalur yang tetpat karena masih tumbuh di atas target pemerintah, yakni 6,5% pada tahun ini.

Namun demikian, realisasi PDB China sepanjang tahun ini membuat para pelaku pasar bertanya-tanya terkait optimisme yang dllontarkan oleh Gubernur Bank Sentral China (PBOC) Zhou Xiaochuan awal pekan ini. Kala itu dia optimis pertumbuhan ekonomi China akan mencapai 7% paruh kedua tahun ini.

Dalam Seminar Perbankan Internasional G30 di Washington Senin (16/10/2017) lalu, dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi China telah melambat dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi dia yakini pertumbuhan ekonomi telah pulih kembali tahun ini, dengan PDB mencapai 6,9% pada paruh pertama dan meningkat menjadi 7% pada paruh kedua.

Adapun, perekonomian China telah mengejutkan pasar keuangan global dan investor dengan pertumbuhan yang kuat sepanjang tahun ini. Fenomena itu beberapa di antaranya didorong oleh kebangkitan kembali industri ‘cerobong asap’ yang sudah lama sakit seperti baja.

Kendati demikian, analis dan lembaga keuangan global seperti Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan Beijing, bahwa mereka masih terlalu bergantung pada stimulus berupa utang untuk memenuhi target pertumbuhan nasional.

Menanggapi kekhawatiran banyak pihak mengenai ancaman jeratan utang domestik, dalam pidato pembukaan Kongres Partai Komunis China pada Rabu (18/10/2017), Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa China akan memperdalam reformasi ekonomi dan keuangannya. Dia menjamin bahwa pemerintahannya akan menjaga tingkat utang domestik pada level aman.

Selain itu, Jinping juga menjanjikan akan lebih membuka pasarnya kepada investor asing. Hal itu dilakukan demi mengejar ambisi untuk menjadikan Negeri Panda sebagai negara produsen produk tingkat tinggi.

Namun, sambil menyatakan dukungan untuk reformasi pasar dan perusahaan swasta, Xi juga meminta agar perusahaan negara memperkuat posisinya dan tumbuh dalam skala lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper