Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat pajak yang juga Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menilai, kehadiran para artis untuk membayar pajak ke kantor pajak akan menjadi ajang promosi gratis bagi program utama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) RI.
Pernyataannya tersebut merujuk pada kedatangan artis Deddy Corbuzier ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Gambir 3 pada Rabu (18/10/2017). Dalam kunjungannya ke kantor pajak tersebut, artis yang terkenal dari kemampuan sulapnya itu menyetorkan uang Rp2,5 miliar untuk membayar pajak.
“Kejadian Deddy ini bisa jadi ajang promosi gratis bagi DJP. Bagaimana artis dengan tertib membayar pajak, sehingga diharapkan diikuti pula oleh penggemarnya,” kata Yustinus, Kamis (19/10/2017).
Dia juga menilai, kehadiran Deddy ini memliki kesan yang baik karena mencitrakan diri sebagai pihak yang tertib pajak. Dia membandingkan dengan kehadiran Raffi Ahmad ke kantor DJP pada Agustus lalu.
Kala itu, menurutnya, kedatangan Raffi bukanlah murni untuk menunjukkan ketertibannya membayar pajak, karena lebih dulu diawali oleh penyelidikan oleh petugas pajak. Seperti diketahui, suami Nagita Slavina itu diduga melakukan penghindaran pembayaran pajak mobil mewah.
Seperti diberitakan Bisnis.com sebelumnya, Deddy Corbuzier melalui akun Instagram-nya @mastercorbuzier mengunggah video yang menceritakan bahwa dia membayar pajak sebesar Rp2,5 miliar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Gambir 3.
Dalam video itu, Deddy Corbuzier diapit dua petugas pajak. Seorang di antaranya adalah Kepala KKP Gambir 3 bernama Agung.
Agung berterima kasih kepada Deddy Corbuzier yang telah membayar pajak sesuai peraturan perundang-undangan. Pada kesempatan itu Deddy Corbuzier bertanya kepada Agung soal para artis lain, apakah membayar pajak atau bukan?
“Pertanyaannya adalah buat artis-artis lain, bayar pajak atau bodong kebanayakan Pak,” tanya Deddy Corbuzier kepada Agung.
Agung pun menjawab : “Ya..bisa tanya langsung Pak Deddy....”
Deddy Corbuzier pun membalas : “Ya.., gue pingin tahu sih. Saya bayar Rp2,5 miliar. Pertanyaannya, yang lain bodong atau benaran bayar?”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=348&h=261)
