Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 18 OKTOBER: Korea Utara Hanya akan Bertahan Setahun, Pertumbuhan Konsumsi Baja Melambat

Sejumlah berita global mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Rabu (18/10/2017), di antaranya mengenai pelemahan ekonomi Korea Utara serta perlambatan pertumbuhan konsumsi baja.
Ilustrasi kawat tembaga./Bloomberg-Andrey Rudakov
Ilustrasi kawat tembaga./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita global mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Rabu (18/10/2017), di antaranya mengenai pelemahan ekonomi Korea Utara serta perlambatan pertumbuhan konsumsi baja.

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Korea Utara Hanya akan Bertahan Setahun. Pelemahan ekonomi Korea Utara yang sudah berlangsung lama tak akan membuat negara komunis ini bertahan lama. Ri Jong Ho, mantan pejabat senior ekonomi Korea Utara yang kini bermukim di Amerika Serikat (AS) mengatakan, ekonomi negerinya tidak akan bertahan satu tahun ke depan. (Kontan)

Pertumbuhan Konsumsi Baja Melambat. Pertumbuhan permintaan baja global pada 2018 akan melambat menjadi 1,6% dari peningkatan pada tahun sebelumnya sebesar 7% akibat melambatnya konsumsi China. (Bisnis Indonesia)

Tembaga Tembus US$7.000. Harga tembaga menembus level US$7.000 per ton, atau pertama kalinya sejak Agustus 2014. (Bisnis Indonesia)

Dalam Proses Pailit, Toys R US akan IPO Saham di Hong Kong. Toys R US Inc, peritel mainan kini sedang mengajukan kebangkrutan di Amerika Utara lantaran bisnis terdesak dengan penjualan mainan daring. Namun, di tengah rencana itu, mencuat kabar Toys R US tengah mencari cara keluar dari kesulitannya. (Kontan)

Airbus Kuasai CSALP. Airbus SE dan Bombardier Inc menjadi rekanan dalam proyek C Series Aircraft Limited Partnership (CSALP). Kepemilikan proyek tersebut awalnya dikuasai oleh Bombardier sebesar 62% saham, dan perusahaan pembiayaan Investissement Quebec (IQ) memiliki sebanyak 38% saham. (Kontan)

Rencana Bisnis Mitsubishi. Mitsubishi Motors Corp mengalokasikan dana belanja modal sebesar 600 miliar atau setara dengan US$ 5,35 miliar. Produsen mobil asal Jepang ini akan menggunakan dana untuk penelitian dan pengembangan bisnis selama tiga tahun ke depan. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper