Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Pilgub Sulsel: Masyarakat Jenuh Dengan Tingkah Pejabat dan Mantan Pejabat

Para pendatang baru dalam peta perpolitikan Sulawesi Selatan memiliki kans untuk meraup dukungan masyarakat dalam pemilihan gubernur tahun depan.
Ilustrasi/Reuters-Beawiharta
Ilustrasi/Reuters-Beawiharta

Kabar24.com, JAKARTA - Para pendatang baru dalam peta perpolitikan Sulawesi Selatan memiliki kans untuk meraup dukungan masyarakat dalam pemilihan gubernur tahun depan.

Hal tersebut didasari kekecewaan masyarakat terhadap para pejabat atau mantan pejabat daerah yang dinilai hanya tebar pesona dan mengingkari janji-janji kampanye. Temuan tersebut terkuak dari hasil survei Fokus Survei Indonesia (FSI).

Ziyad Falahi, Direktur FSI, Jumat (13/10/2017), mengatakan, survei dilakukan sejak 27 September sampai Oktober 2017, melibatkan 1.667 responden dengan metode multistage random sampling dan tingkat kepercayaan mencapai 95% serta margin of error 2,4%.

Dalam survei itu, Agus Arifin Nu'mang, Wakil Gubernur Sulses saat ini dinilai sebagai tokoh yang paling dikenal oleh 78,2% responden, disusul tokoh Golkar Nurdin Halid 78,1%, Azis Kahar Muzakkar 74,2%, Rivai Ras, mantan penasehat militer Presiden SBY, 69,3%, Ichsan Yasin Limpo 69,3%, mantan Bupati Gowa, Nurdin Abdullah Bupati Bantaeng 68,8% dan Akbar Faisal, anggota DPR, 68,7%.

Sementara tingkat akseptabilitas, Rivai Ras menempati urutan teratas dengan 71,2%, disusul Agus Arifin Nu'mang 68,2%, Nurdin Abddulah 67,2%, Ichsan Yasin Limpo 66,2%, Akbar Faisal 65,6%, Nurdin Halid 64,3%, dan Azis Kahar Muzakar 63,2%.

Pada aspek elektablitas, Rivai Rais meraih dukungan 22,4% responden disusul Nurdin Abddullah 16,1%, Agus Arifin Nu'mang 11,3%, Akbar Faisal 9,3%, Ichsan Yasin Limpo 7,2%, Nurdin Halid 6,2%, Azis Kahar Muzakar 5,1% dan 22,4% menyatakan belum menentukan pilihan.

“Tingginya pilihan masyarakat terhadap Rivai Ras yang merupakan tokoh baru dalam Politik Sulsel ternyata karena mayoritas responden yang kami percaya menggambarkan masyarakat Sulsel juga, sudah tidak percaya dengan tokoh-tokoh politik lama. Mereka kecewa dengan kepala daerah yang saat ini masih menjabat atau mantan kepala daerah yang tidak konsisten dengan janji kampanye,”ujarnya.

Menariknya, dalam survei tersebut juga terdapat fenomena 47,3% responden bersikap acuh tak acuh terhadap Pilgub 2018. Sedangkan 14,3 % respoden sangat antusias dan sisanya 38,4% merasa biasa-biasa saja.

Selaini tu, sebanyak 44,5% responden menilai politik uang sebagai hal yang wajar, kemudian 51,9% mengaku tidak bisa menerima politik uang, dan 3,6% responden lainnya tidak menjawab politik uang tersebut berupa sembako dan uang yang diberikan oleh para calon gubernur nantinya .

“Dari 44,5% responden yang mengaku bisa menerima politik uang, ketika ditanyakan kepada mereka apakah akan menerima uang atau barang yang diberikan. Hasilnya, sebanyak 65,7% mengaku akan menerima, tetapi memilih calon berdasarkan hati nuraninya,” urai Ziyad.

Adapun sebanyak 16,4% mengaku akan menerima dan memilih calon yang memberikan uang atau barang. Sebanyak 9,3% akan menerima, tetapi memilih calon yang memberi uang lebih baik. Hanya 4,3% yang mengaku tidak akan menerima pemberian, dan 4,3% tidak menjawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper