Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hamas dan Fatah Capai Kesepakatan Rekonsiliasi

Dua faksi Palestina yang selama ini bertikai, Hamas dan Fatah akhirnya menandatangani kesepakatan rekonsiliasi di Kairo, Mesir kemarin.
Bendera Palestina/aljazeera.net
Bendera Palestina/aljazeera.net

Kabar24.com, JAKARTA - Dua faksi Palestina yang selama ini bertikai, Hamas dan Fatah akhirnya menandatangani kesepakatan rekonsiliasi di Kairo, Mesir kemarin.

Pihak penengah Mesir mengatakan bahwa Otorita Palestina yang didominasi Fatah akan mengambil alih tanggung jawab pemerintahan sepenuhnya di Jalur Gaza dari Hamas terhitung mulai 1 Desember mendatang.

Sementara, pintu perlintasan Rafah dari Gaza ke Mesir akan segera diserahkan kepada pemerintahan bersama Palestina.

Kesepakatan ditandatangani oleh pemimpin delegasi Fatah, Azzam al-Ahmad dan pemimpin tim perunding Hamas, Saleh Arouri disaksikan oleh Kepala Dinas Intelijen Mesir, Khaled Fawzi.

Sejak tahun 2007 Hamas berkuasa di Gaza sementara Fatah memerintah di Tepi Barat. Kesepakatan itu disebut berbagai kalangan sebagai terobosan besar. Hamas merebut kemenangan dalam pemilihan parlemen tahun 2006 dan menegakkan kekuasaannya dengan mengusir Fatah dari Gaza.

Beberapa kesepakatan damai sebelumnya tak bisa terwujud.

Warga Palestina yang tinggal di Gaza berharap rekonsiliasi yang disepakati di Kairo juga bisa memperbaiki situasi kemanusiaan di sana. Apalagi wilayah itu tergantung pada bantuan pangan karena pembatasan dan blokade oleh Israel.

Sejak tahun 2006, Israel dan Mesir memperlakukan blokade laut dan darat atas Gaza untuk mencegah serangan dari militan yang berada di Gaza yang mendapat dukungan dari kelompok Hamas. Hamas selama ini menyerukan penghancuran negara Israel.

Blokade menyebabkan kekurangan listrik dan bahan bakar di wilayah tersebut. Israel dengan tegas menentang keterlibatan Hamas dalam Otorita Palestina dan pernah mengatakan tidak akan berhubungan dengan Palestina yang terdiri dari kelompok garis keras Hamas.

Selain Israel, beberapa pemerintahan dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa juga menetapkan Hamas sebagai kelompok teroris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper