Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cawapres Jokowi : Cak Imin, Gatot atau Setya Novanto?

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pantas mendampingi Joko Widodo (Jokowi) menjadi pasangan calon presiden-calon wakil presiden (Capres-Cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau proyek pembangunan Bendungan Karian, di Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (4/10)./ANTARA-Agus Suparto
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau proyek pembangunan Bendungan Karian, di Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (4/10)./ANTARA-Agus Suparto

Kabar24.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pantas mendampingi Joko Widodo (Jokowi) menjadi pasangan calon presiden-calon wakil presiden (Capres-Cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Cak Imin memiliki basis massa yang kuat pada kalangan umat Islam," kata Ray di Jakarta Kamis (12/10/2017).

Ray menuturkan Cak Imin diprediksi mampu mengalahkan bakal cawapres lainnya seperti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

Ray mengungkapkan cawapres dari kalangan sipil berlatar belakang politisi lebih berpeluang mendamping Jokowi dibanding militer maupun akademisi.

Namun, Ray mengisyaratkan faktor elektabilitas dan basis massa yang tinggi menjadi modal utama seperti tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Cak Imin menurut Ray mengantongi modal lantaran memiliki basis massa yang kuat sebagai pemimpin organisasi umat Nahdliyin dan keponakan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Syaratnya populer dan basis massa yang kuat jadi modal cawapres dari sipil unsur partai politik," tutur Ray.

Selain itu, Ray mengungkapkan upaya Cak Imin bersanding dengan Jokowi tidak akan mudah, sehingga roda organisasi PKB harus bekerja keras guna meraih suara maksimal di luar Pulau Jawa pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

Terkait dukungan terhadap Gatot dan Setya Novanto, Ray menganggap kedua orang itu tidak memiliki basis massa yang terorganisir.

"Kalau memilih Setnov akan berbahaya karena tersandung hukum," ungkap Ray.

Sementara Gatot, Ray memperkirakan akan mendulang dukungan dari pimpinan Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper