Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Kukar Gencar Promosikan Objek Wisata Unggulan

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara gencar mempromosikan objek wisata unggulan guna memacu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membuka lapangan kerja di tengah lesunya sektor tambang.
Puing-puing Jembatan Kutai Kartanegara./Ilustrasi-id.wikipedia.org
Puing-puing Jembatan Kutai Kartanegara./Ilustrasi-id.wikipedia.org

Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara gencar mempromosikan objek wisata unggulan guna memacu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membuka lapangan kerja di tengah lesunya sektor tambang.

“Objek wisata unggulan yang dikelola pemkab itu Pulau Kumala, Waduk Panji dan Pantai Tanah Merah Samboja telah menyumbang ke PAD Rp3,1 miliar dari retribusi sepanjang tahun ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Sri Wahyuni, Kamis (12/10/2017).

Dia menjelaskan, sumbangan retribusi dari objek wisata unggulan terus meningkat dari hanya Rp700 juta pada 2015, naik menjadi Rp 2,7 miliar tahun 2016. Kenaikan pendapatan itu karena dibantu adanya Perda kenaikan tarif retribusi.

Kemudian, penguatan pemasaran juga dipacu Pemkab Kukar pada objek wisata yang dikelola pihak ketiga seperti Bukit Bengkirai oleh Inhutani dan Borneo Orangutan Samboja.

“Kami mengimbau agen travel dapat mengemas paket destinasi wisata dalam daerah. Dan kita berharap agen travel jangan hanya menawarkan paket wisata dengan membawa orang ke luar daerah saja,” tegas Sri Wahyuni.

Di Pulau Kumala, pendapatan baru bersumber dari sewa lahan. Nantinya, Pemkab membangun fasilitas untuk menunjang penyelenggaraan berbagai kegiatan.

“Kami mencoba pariwisata ini memberikan dampak tak hanya pemasukan retribusi. Tapi, juga berdampak ke masyarakat sekitar. Karena, kita tidak mungkin bersaing dengan perkotaan yang kuat didukung industri hotel dan restoran,” ujar Sri Wahyuni.

Sri Wahyuni menyebutkan, di objek wisata Pulau Kumala telah dibangun jembatan pejalan kaki yang menyerap 500 orang pekerja, dan tersedia 70 penyedia jasa hiburan dan arena permainan.

“Kami sudah menyerap tenaga kerja di sektor wisata, dan membuka lahan pekerjaan baru bagi masyarakat yang berhenti bekerja di sektor tambang akibat penurunan pasar, di samping pemerintah juga mendapat pajaknya,” tegas Sri Wahyuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper