Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kim Jong-un Angkat Adiknya Jadi Anggota Badan Pembuat Keputusan Tertinggi

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyebut program senjata nuklir negaranya sebagai penangkal kuat yang menjamin kedaulatan bangsa menurut siaran media pemerintah pada Minggu (8/10/2017).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa detasemen pertahanan di Soda Jangjae dan Hero Defence Detachment di Mu Islet yang terletak di bagian paling selatan perairan di bagian depan barat daya, Jumat (5/5/2017)/KCNA-Reuters
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa detasemen pertahanan di Soda Jangjae dan Hero Defence Detachment di Mu Islet yang terletak di bagian paling selatan perairan di bagian depan barat daya, Jumat (5/5/2017)/KCNA-Reuters

Kabar24.com, SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyebut program senjata nuklir negaranya sebagai "penangkal kuat" yang menjamin kedaulatan bangsa menurut siaran media pemerintah pada Minggu (8/10/2017).

Dalam pidato di pertemuan Komite Sentral Partai Pekerja yang berkuasa pada Sabtu, menurut siaran media pemerintah, Kim berbicara mengenai "situasi internasional yang rumit" dan kekuatan program senjata nuklir Korea Utara.

Senjata nuklir Korea Utara adalah "penangkal kuat yang menjaga perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea dan Asia timur laut," kata Kim merujuk pada "ancaman berlanjut imperalis-imperialis AS."

Kim juga menyebut perekonomian negaranya tidak terganggu peningkatan sanksi terkait program nuklirnya.

"Ekonomi nasional tumbuh dengan kekuatan mereka tahun ini, terlepas dari peningkatan sanksi-sanksi," kata Kim, merujuk pada resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengekang program nuklir dan rudal Pyongyang.
Promosi Adik

Pertemuan Komite Sentral juga mencakup beberapa perubahan personel di pusat kekuasaan Korea Utara menurut siaran media pemerintah yang dikutip kantor berita Reuters.

Adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo Jong, menjadi anggota alternatif politburo -- badan pembuat keputusan tertinggi pimpinan Kim Jong-un.

Promosi tersebut mengindikasikan perempuan 28 tahun itu telah menjadi pengganti bibi Kim Jong-un, Kim Kyong Hee, yang menjadi pembuat keputusan penting ketika bekas pemimpin Kim Jong Il masih hidup.

"Ri sekarang bisa diidentifikasi sebagai salah satu pembuat kebijakan top Korea Utara," kata Michael Madden, ahli Korea Utara di Johns Hopkins University di situs 38 North.

"Bahkan kalau dia melakukan pertemuan informal atau tak terekam, kehadiran Ri dalam dialog bisa menjamin bahwa apa pun usul yang mereka ajukan akan langsung sampai ke atas," katanya sebagaimana dikutip Reuters.

Pada Januari, Departemen Keuangan AS memasukkan Kim Yo Jong ke daftar hitam bersama para pejabat Korea Utara lain terkait "pelanggaran berat hak asasi manusia".

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper