Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kopi Arabika Sumatera Lintong, Si Pendatang Baru Indikasi Geografis RI

Permohonan itu kini tengah dalam proses pengumuman ke publik 3 Oktober3 Desember 2017. Pengumuman berlangsung selama 2 bulan sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Merek Nomor 20 Tahun 2016.

Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, sudah mengenal tanaman kopi sejak tahun 1800-an, di masa pemerintah Kolonial Belanda menerapkan tanam paksa (cultur stelsel).

Jejak kegiatan tanam paksa itu ternyata jadi berkah tersendiri. Setidaknya itulah yang dilihat Masyarakat Pemerhati Kopi Arabika Sumatera Lintong (Maspekal).

Lewat permohonan ke Direktorat Merek Ditjen Kekayaan Intelektual, Maspekal mengajukan upaya perlindungan indikasi geografis atas Kopi Arabika Sumatera Lintong dengan nomor agenda IG.00.2017.000007.

Permohonan itu kini tengah dalam proses pengumuman ke publik 3 Oktober—3 Desember 2017. Pengumuman dalam Berita Resmi Indikasi Geografis Seri-A No. 07/IG/X/A/2017 itu berlangsung selama 2 bulan sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Merek Nomor 20 Tahun 2016.

Kopi arabika sering disebut kopi Arab oleh masyarakat sekitar. Kopi jenis ini tumbuh pada ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

“Tumbuh dan menghasilkan kopi dengan kualitas yang sangat baik di wilayah yang saat ini termasuk dalam 6 kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan, yaitu Kecamatan Parangginan, Lintongnihuta, Doloksanggul, Pollung, Onanganjang dan Sijamapolang,” tulis pemohon sertifikat indikasi geografis (IG), seperti Bisnis kutip, Minggu (8/10/2017).

Diyakini kualitas kopi arabika yang sangat baik dipengaruhi oleh kondisi yang berkaitan dengan letusan Gunung Toba sekitar 73.000 tahun lalu. Selain itu, didukung pula ketinggian wilayah tanam yang berkisar 1000-1500 mdpl dan budaya masyarakat setempat yang sudah sangat kental terkait dengan tanaman dan produk kopi.

Kopi arabika Sumatera Lintong merupakan kopi specialty dangan citarasa excellent yang memiliki aroma floral, spicy, caramelly, lemony, herba dan earthy yang sangat menarik.

Adapun varietas tanaman kopi yang digunakan adalah varietas Sigararutang, Lini S 795, USDA 762, serta beberapa varietas unggul lokal seperti Sigagarutang, Lasuna, Garunggang.

Sementara itu, proses pengolahan buah kopi merah dilakukan dengan menggunakan teknik olah basah gerbus basah (OBGB). Hasilnya berupa produk olahan berupa kopi kulit tanduk, kopi beras, kopi sangrai, dan kopi bubuk.

Adapun untuk uji mutu citarasa kopi Arabika Sumatera Lintong dilakukan oleh Pusat Penelitian Kopi dan kakao indonesia di Jember.

Tujuan sertifikasi IG adalah untuk mendapat pengakuan soal keaslian asal-usul produk, sehingga terhindar dari pemalsuan dan namanya terlindung sebagai merek kolektif masyarakat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper