Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penembakan Las Vegas, Paddock Diduga Dibantu Seseorang

Pria yang melakukan penembakan massal di Las Vegas Minggu (1/10/2017) lalu diduga berencana melarikan diri dan mendapat bantuan saat merencanakan serangan.
 Stephen Paddock/Reuters
Stephen Paddock/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Pria yang melakukan penembakan massal di Las Vegas Minggu (1/10/2017) lalu diduga berencana melarikan diri dan mendapat bantuan saat merencanakan serangan.

Stephen Paddock memiliki 'kehidupan rahasia yang sebagian besar mungkin tidak bisa dipahami sepenuhnya', jelas Sherif Joe Lombardo kepada para wartawan. Pacarnya, Marilou Danley, yang berada di luar Amerika Serikat saat kejadian, mengatakan tidak tahu apa yang direncanakan Paddock.

Motif pria berusia 64 tahun itu melepas tembakan bertubi-tubi hingga menewaskan 58 orang dan melukai 500 lebih lainnya masih tetap misteri. Jumlah korban itu merupakan korban yang terbesar dalam insiden penembakan sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Polisi menemukan pensiunan akuntan tersebut di dalam sebuah kamar hotel di lantai 32 setelah melepas tembakan ke arah para penonton konser musik di lapangan seberang hotel.

Paddock diduga bunuh diri dengan menggunakan salah satu dari sekian banyak senjata yang ditemukan di kamar tersebut. Dalam konferensi pers, Sheriff Lombardo ditanya para wartawan apakah Paddock sudah merencanakan pelarian setelah serangan dan dia menjawab, "Ya."

Akan tetapi ketika ditanyakan lebih lanjut tentang rencana pelarian itu, Sheriff Lombardo mengatakan tidak bisa menjelaskannya. Para wartawan juga menanyakan apakah Paddock mendapat bantuan dalam merencanakan atau melakukan serangan.

"Anda harus membuat asumsi bahwa dia mendapat beberapa bantuan pada titik tertentu. Dia mungkin manusia super, mungkin dia bekerja sendirian untuk semua ini, namun akan sulit bagi saya meyakini hal tersebut," jelas Sherif Lombardo sebagaimana dikutip BBC.com, Jumat (6/10/2017).

Kemungkinan bahwa Paddock mendapat bantuan merupakan pergeseran dalam arah penyelidikan, karena tak lama setelah serangan, para pejabat mengatakan dia 'pemain tunggal' dan 'sepenuhnya bertanggung jawab atas tindakannya yang mengerikan."

Agen FBI, Aaron Rouse, mengatakan tidak ditemukan kaitan dengan terorisme sejauh ini namun kemungkinan tersebut tidak diabaikan.

Polisi juga menyelidiki apakah pembunuh massal tersebut awalnya merencanakan untuk menyasar festival musik lainnya karena ada laporan-laporan bahwa dia memesan sebuah kamar pada bulan Agustus dengan pemandangan ke festival musik Lollapalooza di Illinois, negara bagian Chicago.

Kedua putri mantan Presiden Barack Obama dilaporkan termasuk dalam para penonton di festival musik tersebut. Terungkap pula, bahwa sepekan sebelum aksinya, Paddock memesan sebuah apartemen di pusat kota Las Vegas, yang merupakan gedung tinggi dengan pemandangan ke arah konser lain di lapangan terbuka, Life is Beautiful.

Sherif Lombardo mengatakan lebih dari 100 penyidik menelusuri kehidupan Paddock yang disebut 'terganggu dan berbahaya'. Sebanyak 33 dari 47 senjata miliknya yang ditemukan di kamar hotel dan di rumahnya dibeli sepanjang setahun belakangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper