Bisnis.com, JAKARTA - Kabupaten Banyuwangi kembali mencatatkan tingkat inflasi terendah di Jawa Timur.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara year on year, inflasi September Banyuwangi sebesar 2,68 persen.
Angka itu tercatat sebagai angka terendah di antara kota dan kabupaten lainnya di Jatim, dan lebih rendah dibandingkan inflasi Jatim yang mencapai 3,84 persen dan nasional 3,72 persen.
Adapun inflasi Banyuwangi sepanjang Januari-September 2017 sebesar 2,12 persen, juga terendah di Jatim yang rata-rata 3,06 persen.
Bahkan untuk September 2017, Banyuwangi menjadi satu-satunya kabupaten/kota di Jatim yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Sedangkan wilayah lainnya mengalami inflasi dengan rata-rata kenaikan harga barang/jasa sebesar 0,19 persen.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersyukur inflasi bisa terus berada pada level yang terkelola dengan baik.
”Terima kasih kepada semua takeholder di Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Banyuwangi yang bekerja dengan langkah strategis mengendalikan lonjakan harga. Terima kasih juga ke Bank Indonesia (BI) yang selama ini rutin mendampingi Banyuwangi menyusun langkah-langkah pengendalian inflasi,” papar Anas dalam siaran persnya.
Anas mengatakan, jika inflasi bisa dikelola dengan baik, daya beli warga semakin baik. Artinya, pendapatannya tidak tergerus oleh kenaikan harga barang dan jasa yang mereka butuhkan. Sedangkan jika sebaliknya, maka bisa berimbas pada pembentukan kemiskinan baru dan peningkatan kesenjangan ekonomi.
Selain itu, lanjutnya, inflasi yang tidak terkelola dengan baik juga menunjukkan ada yang tidak efisien dalam struktur perekonomian.
Sebelumnya, Banyuwangi telah ditetapkan sebagai daerah terinovatif dalam pengendalian inflasi oleh TPID nasional, yang penghargaanya diserahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada Bupati Anasdalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi yang dihadiri Presiden Joko Widodo akhir September lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1673406333.jpg?w=348&h=261)
