Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Vs Korea Utara: Trump dan Menteri Pertahanan Beda Pendapat

Tak seperti Trump, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis mendukung upaya diplomatik yang dilakukan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson untuk meredakan krisis Korea Utara.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Carlos Barria
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Carlos Barria

Kabar24.com, JAKARTA – Tak seperti Trump, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis mendukung upaya diplomatik yang dilakukan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson untuk meredakan krisis Korea Utara.

Pernyataan Mattis jelas bertolak belakang dengan Presiden Donald Trump yang telah secara terang-terangan menganggap upaya Tillerson hanya akan membuang waktu dan energi.

“Departemen Pertahanan mendukung sepenuhnya upaya Menteri Tillerson untuk menemukan solusi diplomatik namun tetap fokus pada pertahanan Amerika Serikat dan sekutu kita,” tegas Mattis dalam sebuah sesi dengar pendapat di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (4/10/2017).

Meski perang di Afghanistan merupakan topik resmi dalam sesi tersebut, Mattis menggunakan pernyataan pembukaannya untuk menyuarakan solidaritas dengan Tillerson.

Akhir pekan lalu di Beijing, Tillerson mengatakan kepada awak media bahwa AS secara langsung sedang menjajaki Korea Utara.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta merta mempersoalkan upaya Menteri Luar Negeri Rex Tillerson yang dianggap membuang-buang waktu terkait perundingan dengan Korea Utara.

“Saya katakan pada Rex Tillerson, Menteri Luar Negeri kita yang luar biasa, bahwa dia menyia-nyiakan waktunya untuk mencoba bernegosiasi dengan 'Little Rocket Man',” ujar Trump dalam akun Twitter-nya, seraya menggunakan julukan yang kerap ia gunakan untuk merendahkan diktator Korea Utara, Kim Jong Un.

Hal ini lebih jauh menyoroti perbedaan pandangan dalam Gedung Putih mengenai cara terbaik agar rezim Kim Jong Un menghentikan program senjata nuklirnya.

Trump telah mengancam akan menghancurkan Korea Utara jika terus diprovokasi dan berulang kali menyodorkan opsi militer sebagai upaya menghadapi Korut.

Di sisi lain, Tillerson adalah arsitek utama atas inisiatif yang berusaha menggunakan sanksi Dewan Keamanan PBB untuk mencoba dan mengganjal ekonomi Korea Utara. Ia mendesak negara-negara untuk berhenti menggunakan pekerja Korea Utara serta menutup area diplomatik rezim tersebut.

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, pada Senin (2/10), menyatakan bahwa saat ini bukanlah waktu untuk berdiskusi. Namun ia mengakui bahwa upaya diplomatik untuk memperketat sanksi terhadap Korea Utara masih dilakukan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper