Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Desa Tidak Menyejahterakan, Kata Presiden Jokowi Pasti Ada yang Salah

Dalam silaturahmi bersama kepala desa dan masyarakat tani se-Provinsi Banten, di Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (4/10/2017), Presiden mengemukakan Pemerintah terus berupaya meningkatkan alokasi Dana Desa.
Presiden Joko Widodo memperlihatkan kemasan hasil usaha kelompok petani saat silahturahmi serikat paguyuban petani Qaryah Thayyibah di Salatiga, Jawa Tengah, Senin (25/9)./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho
Presiden Joko Widodo memperlihatkan kemasan hasil usaha kelompok petani saat silahturahmi serikat paguyuban petani Qaryah Thayyibah di Salatiga, Jawa Tengah, Senin (25/9)./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menyatakan pemanfaatan Dana Desa secara tepat guna bisa meningkatkan kesejahteraan desa dengan pesat.

Dalam silaturahmi bersama kepala desa dan masyarakat tani se-Provinsi Banten, di Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (4/10/2017), Presiden mengemukakan Pemerintah terus berupaya meningkatkan alokasi Dana Desa.

Secara total, Pemerintah telah mengucurkan Dana Desa sebesar Rp127 triliun dalam 3 tahun terakhir. Rinciannya, sebesar Rp20 triliun pada 2015, lalu Rp40 triliun pada 2016, dantahun ini Rp60 triliun.

Presiden menyebutkan, setiap desa mendapatkan sekitar Rp800 juta pada tahun ini, naik signifikan dari tahun lalu dan 2015 yang masing-masing hanya Rp600 juta dan Rp300 juta.

"Uang segitu gede kalau tidak bisa memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa, itu pasti ada yang salah. Pasti ada yang salah, ada sesuatu di situ,” ujarnya melalui siaran resmi.

Menurut Presiden, ada sekitar 900 desa yang mempunyai masalah dari total 74.000 desa yang menerima Dana Desa pada tahun ini.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo, Menteri BUMN Rini Sumarno, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Pandeglang Irna Narulita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper