Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Kirim Dua Pesawat Jet Pembom ke Semenanjung Korea

Amerika Serikat (AS) menerbangkan empat jet tempur siluman dan dua pesawat pengebom ke semenanjung Korea dalam unjuk kekuatan militer setelah tes nuklir dan rudal terbaru Korea Utara menurut laporan kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Ilustrasi-Pesawat F-35 Lightning II/Daniel Hughes-USAF-Handout-Reuters
Ilustrasi-Pesawat F-35 Lightning II/Daniel Hughes-USAF-Handout-Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) menerbangkan empat jet tempur siluman dan dua pesawat pengebom ke semenanjung Korea dalam unjuk kekuatan militer setelah tes nuklir dan rudal terbaru Korea Utara menurut laporan kantor berita Korea Selatan Yonhap.

Empat pesawat tempur siluman F-35B dan dua pesawat pengebom B-1B melakukan "latihan simulasi pengeboman" di semenanjung pada Senin pagi menurut Yonhap, mengutip sumber pemerintah Seoul yang tidak diidentifikasi.

Jika benar, pesawat-pesawat itu akan melakukan penerbangan pertama sejak Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat pada 3 September, serta uji coba rudal jarak menengah melintasi Jepang pada Jumat lalu, yang membuat ketegangan regional melonjak.

Jet-jet AS latihan bersama dengan empat jet tempur F-15K Korea Selatan sebelum kembali ke markas mereka di Jepang dan Guam menurut siaran Yonhap mengutip narasumber itu.

Penerbangan semacam itu sebelumnya dilakukan pada 31 Agustus. Militar AS belum mengonfirmasi penerbangan terbaru ini.

AS meningkatkan tekanan terhadap Korea Utara, di mana duta besarnya untuk PBB Nikki Haley memeringatkan Pyongyang akan "hancur" bila menolak menghentikan uji coba senjata yang "sembarangan" itu.

Upaya untuk meredam Korea Utara akan mendominasi pidato Donald Trump di hadapan Majelis Umum PBB dan pertemuannya dengan para pemimpin Korea Selatan dan Jepang pekan ini.

Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berbicara melalui telepon pada Sabtu dan berjanji memberikan "tekanan kuat" kepada Korea Utara.

Trump juga tidak mengesampingkan opsi militer, yang bisa membuat jutaan orang di ibu kota Korea Selatan -- dan 28.500 tentara AS di Korea Selatan -- berisiko terhadap serangan balasan.

Penasihat Keamanan Nasional Trump, H.R. McMaster, mengatakan AS "harus menyiapkan semua opsi" jika sanksi terbukti tidak cukup untuk menghentikan senjata Korea Utara menurut warta kantor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper