Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA JATENG : Persaingan Makin Seru. PAN Ajukan Wakil Ketua DPR

Setelah muncul nama Sudirman Said dan Marwan Jafar, persaingan calon gubernur Jateng diramaikan kehadiran Wakil Kedua DPR Taufik Kurniawan.
Taufik Kurniawan/fpan
Taufik Kurniawan/fpan

Kabar24.com, JAKARTA - Pilkada Jawa Tengah menjadi ajang persaingan sejumlah tokoh nasional.

Setelah muncul nama Sudirman Said dan Marwan Jafar, persaingan calon gubernur Jateng diramaikan kehadiran Wakil Kedua DPR Taufik Kurniawan.

Partai Amanat Nasional (PAN) merekomedasi Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menjadi calon gubernur Jawa Tengah pada Pilgub serentak 2018. 

Meski begitu, Taufik belum memastikan kapan akan mendeklarasikan diri sebagai peserta pilkada tersebut.

Menurut Taufik, keputusan tersebut sudah diketuk dalam Rakernas PAN di Bandung. Namun sayang Wakil Ketua DPR ini masih malu-malu untuk mendeklarasikan diri maju sebagai cagub.

“Saya inikan orang Jawa, ibaratnya nrimo ing pandum. Ya memang benar saya direkomendasikan dalam Rakernas PAN,” kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan kepada wartawan, Minggu (17/9/2017).

Dengan diplomatis, mantan Sekjen PAN tersebut mengatakan maju atau tidak dirinya untuk menjadi calon orang nomor satu di provinsi tersebut terserah kepada kader partai.

Dia menyatakan kalau pun maju sebagai calon gubernur maka hal itu merupakan perwujudan dari pilihan untuk menjadi subyek dari publik policy maker, bukan obyek dari public policy maker.

“Jadi itu tergantung dari pilihan masing-masing. Tapi kalau saya kan memang parpol yang mengajukan. Jadi saya serahkan kepada parpol bagaimana selanjutnya,” ujar Taufik.

Namun begitu, lanjut Taufik, dirinya juga akan merespons keinginan masyarakat. “Saya tak mau menunggu. Jadi saya terus menerus membangun komunikasi dengan parpol lain. Karena saya sudah direkomendasi dari PAN,” ungkapnya.

Yang jelas, sambung Taufik, meskipun dirinya berlatarbelakang pendidikan Teknik Kimia, bukan berarti tak paham soal dunia politik.

Sementara itu terkait hoax, kata Taufik lagi, dipredikai akan semakin tinggi menjelang Pilpres 2019. Tahapan pemilu termasuk memicu produksi hoax.

“Produksi hoaks perlu diantisipasi apalagi ada masa jeda delapan bulan sejak calon capres dan cawapres ditetapkan hingga April 2019 dilaksanakan pemungutan suara,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper