Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danai Riset, Apperti Usulkan Pembentukan Bank oleh PTS

Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi (Apperti) mengusulkan pembentukan bank dari hasil iuran ribuan anggota guna mendukung pengembangan dan riset perguruan tinggi swasta.
Ketua Umum Apperti Prof. Dr. Jurnalis Uddin/Jibi
Ketua Umum Apperti Prof. Dr. Jurnalis Uddin/Jibi

Kabar24.com, JAKARTA - Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi (Apperti) mengusulkan pembentukan bank dari hasil iuran ribuan anggota guna mendukung pengembangan dan riset perguruan tinggi swasta.

Ketua Umum Apperti Jurnalis Uddin mengatakan,ide pembentukan bank oleh perguruan tinggi swasta (PTS) itu dinilai lebih tepat ketimbang wacana merger PTS.

"Merger itu ide bagus tetapi tidak mudah diterapkan. Kami justru punya ide pembentukan bank dari hasil iuran 4.400 PTS di seluruh Indonesia," ungkapnya.

Dia mengatakan hal itu di sela-sela deklarasi Apperti, Sabtu (16/9/2017).  

Acara tersebut dihadiri oleh Dirjen Riset dan Pengembangan(Risbang) Kemenristekdikti Muhammad Dimyati, serta sekitar 225 anggota Apperti.

Menurut Jurnalis yang juga ketua Yayayan Yarsi, sejumlah PTS kategori besar bisa mengeluarkan iuran Rp1 miliar, sedangkan PTS kategori UKM bisa mengeluarkan iuran lebih kecil.

"Dengan demikian, ada dana bergulir yang bisa dipinjam untuk pengembangan PTS, terutama untuk riset," ungkapnya.

Dia belum mempunyai ide apa nama bank tersebut, tetapi dengan memiliki bank sendiri membuat PTS yang kecil menjadi kuat, dan PTS yang sudah kuat semakin kuat.

Dia menjelaskan, mayoritas PTS tergolong UKM, dan hanya sekitar 10% yang tergolong PTS kuat.

Selain itu, menurut Jurnalis, dana desentralisasi juga bisa digunakan untuk mendukung penelitian PTS, sehingga PTS semakin kuat pada masa mendatang.

Dirjen Riset dan Pengembangan(Risbang) Kemenristekdikti Muhammad Dimyati mengatakan, budaya inovasi di perguruan tinggi harus terus ditumbuhkan. Hal itu karena untuk perguruan tinggi perihal  inovasi memiliki peran dalam pengukuran indeks daya saing.

Oleh karena itu, sambungnya, harus ada alokasi dana khusus untuk pengembangan riset.

Dimyati berharap kepada epada yayasan penyelenggara perguruan tinggi agar tidak pelit kucurkan dana riset. Dimyati menjelaskan, indeks daya saing Indonesia mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir (2014-2016). Dari peringkat 34, turun ke  37, dan terakhir berada di posisi 41.

"Elemen perguruan tinggi, khususnya terakit inovasi memiliki peran dalam pengukuran indeks daya saing itu. Riset dan inovasi bukan hanya tanggung jawab kampus negeri, tetapi juga menjadi tugas kampus swasta. Kampus swasta juga terikat Tri Dharma yaitu pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper