Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Akan Kunjungi China Pada November

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, akan mengunjungi China pada November.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Joshua Roberts
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Joshua Roberts

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, akan mengunjungi China pada November.

Salah satu sumber Bloomberg mengatakan, kunjungan itu sebagai tindak lanjut atas meningkatnya aktivitas militer Korea Utara di Semenanjung Korea. Ketika dimintai keterangan mengenai isu tersebut, pejabat Gedung Putih menolak berkomentar.

Adapun, dalam jadwal resmi gedung Putih, kunjungan kenegaraan ke luar negeri Trump hanya akan dilakukan saat menghadiri konferensi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Vietnam dan pertemuan Association of South East Asian Nations (Asean) di Filipina.

Trump sendiri pada dasarnya telah diundang oleh Presiden China Xi Jinping ke negaranya. Kala itu undangan tersebut disampaikan saat Jinping berkunjung  ke Paman Sam pada April. Sesaat seusai melakukan pertemuan tersebut, orang nomor satu di Gedung Putih tersebut mengaku menyukai Jinping.

Namun ‘bulan madu’ hubungan China dan AS tersebut rupanya tak berjalan lama. Trump kembali mengkritik Negeri Panda karena kebijakan perdagangannya yang dianggap merugikan AS. Di sisi lain, Trump juga menuding China secara sengaja melindungi sekutunya yakni Korea Utara.

“Saya sangat kecewa dengan China. Pemimpin negara itu tampak masa bodoh dengan aksi militer Korut. Mereka juga terus menghasilkan ratusan dolar AS dari perdagangan dengan AS. Namun mereka tampak tidak melakukan apa-apa kepada sekutunya itu, padahal Korut telah secara nyata mengancam AS,” kata Trump dalam cuitannya di akun Twitternya pada Juli lalu.

Hubungan antara AS dan China pun masih terus memanas. Kendati China tak memberikan hak vetonya pada resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terhadap Korut. China dituding Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin berpotensi melanggar resolusi tersebut. Terlebih China selama ini terus menyuarakan agar penyelesaian aksi militer Korut dilakukan secara damai dan melalui dialog.

Mnuchin mengancam, jika  China tidak mengikuti sanksi DK PBB kepada Korut, maka AS akan memeberikan sanksi ekonomi kepada Beijing. Salah satunya dengan memotong akses terhadap sistem keuangan AS oleh perusahaan atau individu dari China.

"Jika China tidak mematuhi sanksi ini, kami akan memberikan sanksi tambahan terhadap mereka dan mencegah mereka mengakses sistem dolar AS dan keuangan internasional, dan itu pasti akan sangat berarti bagi mereka," kata Mnuchin, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/9/2017).

Adapun, kunjungan pemimpin Paman Sam Ke China terkahir kali dilakukan oleh Barack Obama pada 2014 dalam rangka pertemuan pundak Group of 20 (G20). Kala itu Obama mendarat di Hangzhou. Namun, saat itu tidak ada anak tangga yang menyambut turunnya Obama dari pesawat kepresidenan AS Air Force One. Kejadian itu dinilai oleh sejumlah kalangan sebagai bentuk penghinaan China kepada AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper