Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elpiji 3 Kg Langka Karena Pelanggaran Wilayah Penjualan

Akibat pelanggaran wilayah penjualan, warga di wilayah ini mengalami kelangkaan pasok elpiji 3 Kg.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Kabar24.com, BANTUL - Akibat pelanggaran wilayah penjualan, warga di wilayah ini mengalami kelangkaan pasok elpiji 3 Kg.

Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan masyarakat setempat tidak resah menyikapi kekosongan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram karena hanya terjadi di titik tertentu.

"Pasokan elpiji dalam kondisi aman, hanya memang ada beberapa titik tertentu yang mengalami kekosongan barang," kata Kepala Bidang Sarana dan Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Bantul Yuswarseno di Bantul, Minggu (10/9/2017).

Ia membenarkan ada salah satu wilayah di Bantul yaitu Kecamatan Dlingo yang selama beberapa pekan terakhir dilaporkan mengalami kekosongan elpiji tiga kilogram hingga masyarakatnya harus membeli dari luar kecamatan tersebut.

Atas kondisi itu, kata dia, dinas sudah memperintahkan tim untuk mengecek ke lokasi dan benar ada kekosongan itu karena selain jumlah pangkalan elpiji sedikit, juga disinyalir ada pelanggaran penjualan ke luar Dlingo oleh pangkalan.

"Masyarakat lain jangan resah atau melakukan aksi borong elpiji, karena kalau semua melakukan itu justru akan berakibat gejolak di daerah lain yang sebelumnya tidak terjadi apa-apa. Karena ini hanya terjadi di titik tertentu," katanya.

Ia mengatakan, hasil komunikasi dengan koordinator agen elpiji Bantul, pasokan elpiji ke semua pangkalan se-Bantul selama ini tidak ada pengurangan, rata-rata masih tetap sekitar 22 ribu tabung per hari, sehingga stok mencukupi.

"Masyarakat tetap tenang, karena untuk wilayah Dlingo akan diselesaikan dengan kebijakan yang diambil teman-teman agen Pertamina, dan rencananya pada Selasa (12/9) akan rapat koordinasi dengan Hiswana dan agen serta polres," katanya.

Yuswarseno mengatakan, selain di Dlingo yang dilaporkan mengalami gejolak terkait elpiji di wilayah Kecamatan Pleret. Hasil penelusuran. harga melonjak mencapai Rp22 ribu sampai Rp25 ribu per tabung karena stok terbatas.

"Ini kemungkinan karena Pleret lokasinya bersebelahan dengan Dlingo, kan bisa saja orang Dlingo pergi ke Pleret membeli elpiji. Yang jelas jangan dibesar-besarkan kondisi ini, saya juga akan bertemu kepala desa dan dukuhnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper