Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB : 1.286 Desa di Jateng dan DIY Kekeringan

Desa-desa yang dilanda kekeringan tersebar di 275 kecamatan yang terletak di 30 kabupaten dan kota.
Warga mengambil air dari lubang Telaga Banteng di Desa Melikan, Rongkop, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (18/7)./Antara-Hendra Nurdiyansyah
Warga mengambil air dari lubang Telaga Banteng di Desa Melikan, Rongkop, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (18/7)./Antara-Hendra Nurdiyansyah

Bisnis.com, SEMARANG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan 1.254 desa di Jawa Tengah mengalami kekeringan.

Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan desa-desa yang dilanda kekeringan tersebar di 275 kecamatan yang terletak di 30 kabupaten dan kota.

“Cakupan ini memberikan dampak kekeringan terhadap 1,41 juta jiwa atau 404.212 kepala keluarga,” kata Sutopo melalui aplikasi pesan, Jumat (8/9/2017).

Pemerintah Jawa Tengah menetapkan siaga darurat kekeringan hingga Oktober 2017.

Sutopo mengatakan sejatinya musim kemarau berjalan normal pada periode 2017 ini. Akan tetapi pada kenyataannya telah terjadi kekeringan dan krisis air di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

“Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (pusdalops) BNPB terdapat sekitar105 kabupaten/kota, 715 kecamatan, dan 2.726 kelurahan/desa yang mengalami kekeringan saat ini di Jawa dan Nusa Tenggara,” katanya.

Artinya terdapat 3,9 juta jiwa masyarakat terdampak. Kekeringan juga menyebabkan 56.334 hektar lahan pertanian mengalami kesulitan memperoleh air. Dampaknya 18.516 hektar lahan pertanian gagal panen.

Lebih lanjut dia mengatakan, di Daerah Istimewa Yogyakarta, kekeringan melanda di 10 kecamatan terutama di Kabupaten Kulon Progo. Terdapat 10 kecamatan yang meliputi 32 desa terdampak.

“Saat ini penyaluran air bersih terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan,” katanya.

Sutopo menambahkan untuk jangka pendek dilakukan bantuan dropping air bersih melalui tanki air.

Selain itu BNPB memberikan bantuan dana siap pakai kepada BPBD yang telah menetapkan status darurat untuk menangani kekeringan.

Diperkirakan kekeringan masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2017.

BMKG telah merilis bahwa sebagian besar pulau Jawa saat ini sedang mengalami puncak musim kemarau, dan akan masuk awal musim hujan pada Oktober-November 2017.

Awal Musim Hujan 2017/2018 di sebagian besar daerah diprakirakan mulai akhir Oktober - November 2017. Sedangkan sebanyak 260 zona musim (76%) akan mengalami puncak musim hujan pada Desember 2017-Februari 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper