Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua GMPG Doli Kurnia: Pemecatan Saya Akal-akalan Setya Novanto & Idrus Marham

Doli dipecat dari Golkar karena gencar menyuarakan reformasi di tubuh partai berlambang beringin itu pascapenetapan Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi KTP berbasis elektronik oleh KPK.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (kiri) berpegangan tangan dengan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, seusai memberikan keterangan pers terkait hasil rapat pleno tertutup di Kantor DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta, Selasa (18/7)./ANTARA-Aprillio Akbar
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (kiri) berpegangan tangan dengan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, seusai memberikan keterangan pers terkait hasil rapat pleno tertutup di Kantor DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta, Selasa (18/7)./ANTARA-Aprillio Akbar

Kabar24.com, JAKARTA — Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia menyebut pemecatan dirinya dari keanggotaan Partai Golkar maladministrasi.

Dia menyebut pemecatan itu hanya akal-akalan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto serta Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham.

Sebelumnya, Doli dipecat dari Golkar karena gencar menyuarakan reformasi di tubuh partai berlambang beringin itu pascapenetapan Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi KTP berbasis elektronik oleh KPK.

Doli mengatakan, DPP Partai Golkar sudah mengklaim pemecatan dirinya sesuai dengan perosedur. Dia menerima peringatan dari DPP Partai Golkar pada 26 Agustus melalui surat yang ditandatangani 23 Agustus.

Isinya, kata dia, panjang lebar terkait dengan hasil rapat pleno DPP  yang menegaskan tetap mendukung Setya  Novanto sebagai Ketua Umum dan mendapat dukungan dari dewan partai.  Dalam surat itu, Doli diperingatkan karena dinilai membangkang keputusan pleno yang mendukung Setya Novanto.

“Saya mau klarifikasi, saya ini bukan pengurus pleno yang harus wajib taat keputusan pleno adalah pengurus pleno. Saya sebagai anggota seperti yang ditujukan dalam surat itu, keutamannya hanya taat dan patuh pada AD/ART dan keputusan munaslub,” ujarnya, Jumat (8/9/2017).

Dia menyebut, yang dilakukan selama ini bersama GMPG adalah justru mengejawantahkan hasil munaslub bahwa Golkar harus menjadi garda terdepan pemberantasan korupsi. Dalam AD ART pun menurutnya dinyatakan jika anggota melanggar putusan munaslub maupun rapimnas,  harus dipecat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper