Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Aksi Korut Pekan Ini, Korsel Siapkan Alat Peluncur Perisai Rudal

Empat alat peluncur untuk perisai rudal Amerika Serikat (AS) dikabarkan tiba di pangkalan militer Korea Selatan pada hari ini waktu setempat. Hal ini merupakan bagian dari upaya Korsel menghadapi kemungkinan peluncuran rudal kembali oleh Korea Utara pekan ini.
Rudal Hwasong-10 Korea Utara./Reuters
Rudal Hwasong-10 Korea Utara./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Empat alat peluncur untuk perisai rudal Amerika Serikat (AS) dikabarkan tiba di pangkalan militer Korea Selatan pada hari ini waktu setempat. Hal ini merupakan bagian dari upaya Korsel menghadapi kemungkinan peluncuran rudal kembali oleh Korea Utara pekan ini.

Korsel telah menginformasikan bahwa Korut kemungkinan sedang mempersiapkan peluncuran rudal kembali setelah melakukan uji coba nuklir akhir pekan lalu.

“Korea Utara berpotensi meluncurkan rudal kembali pada hari Sabtu (pekan ini), bertepatan dengan peringatan berdirinya Republik Korea Utara,” ujar Perdana Menteri Korsel, Lee Nak-yon, dalam konferensi pers di Seoul hari ini, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (7/9/2017).

Alat peluncur untuk sistem pertahanan rudal milik AS yang dikenal dengan sebutan Thaad, disebutkan akan dipasang demi menghadapi ancaman yang berkembang dari Pyongyang.

Langkah ini telah menarik teguran dari China dengan alasan bahwa Thaad dapat mengacaukan keseimbangan keamanan di kawasan tersebut dan digunakan untuk melawan sistem rudalnya sendiri.

“Penggerakan Thaad tidak membantu menangani masalah keamanan negara-negara terkait. Ini hanya akan melemahkan keseimbangan strategis di kawasan ini, membahayakan kepentingan
keamanan dan strategis negara-negara regional, termasuk China,” ujar Geng Shuang, juru bicara kementerian luar negeri China dalam sebuah briefing di Beijing kemarin (6/9).

Selain itu, menurutnya, penggunaan Thaad juga dapat memperparah ketegangan dan konfrontasi, serta semakin mempersulit isu di wilayah semenanjung. Saat mulai menjabat sebagi Presiden Korsel pada bulan Mei, Moon Jae-in menentang pemasangan perisai tersebut.

Namun, peluncuran rudal balistik antarbenua oleh Korea Utara pada bulan Juli mendorongnya untuk memerintahkan jajaranya mendiskusikan penggerakan empat alat peluncur di pangkalan militer Seongju, sekitar 220 km tenggara Seoul.

Dalam sebuah pertemuan Vladivostok, Moon dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sepakat untuk meningkatkan tekanan sebanyak mungkin terhadap Korea Utara, termasuk mengupayakan sanksi yang lebih kuat seperti pemutusan pengiriman minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper