Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Maskapai China Alihkan Fokus ke Rute Domestik

Tiga maskapai penerbangan milik negara China mulai mengalihkan aktivitas penerbangan langsung dari China menuju luar negeri dan fokus ke rute-rute domestik.
ilustrasi/Reuters
ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga maskapai penerbangan milik negara China mulai mengalihkan aktivitas penerbangan langsung dari China menuju luar negeri dan fokus ke rute-rute domestik.

Ketiga maskapai tersebut adalah Air China Ltd, China Eastern Airlines Corp, dan China Southern Airlines Co. 

Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Administrasi Penerbangan Sipil China, pada semester I/2017 tiga maskapai itu hanya menambahkan kursi untuk penerbangan internasional, kurang dari setengah lajunya pada periode yang sama tahun lalu.

Sebaliknya, dalam laporan yang sama, lalu lintas penerbangan domestik di China, berhasil melonjak 16,7% pada Mei, atau menjadi lonjakan paling besar selama dua tahun terakhir.

Fenomena itu salah satunya terjadi lantaran beberapa maskapai tersebut mulai mengurangi penerbangan dari kota kecil di China menuju New York atau Sydney.

Sebaliknya mereka  mulai mengalihkannya ke rute-rute domestik yang mengalami kenaikan permintaan.

Kapasitas kursi untuk rute penerbangan lokal China Southern melonjak 8,9%  pada paruh pertama tahun ini dari 2,4% pada periode yang sama tahun lalu.

"Berdasarkan data terbaru ini, kami melihat bahwa kini penerbangan domestik jauh lebih menguntungkan. Ketika sebuah maskapai, saat  ini, memfokuskan pada aktivitas penerbangan dalam negeri, maka mereka akan mendapat keuntungan yang lebih besar," kata Andrew Lee,  Analis di Jefferies Group LLC, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (4/9/2017).

Kebijakan untuk mengalihkan pasar penerbangan dari internasional menjadi domestik setidaknya telah terbukti membuahkan hasil.

China Eastern yang berbasis di Shanghai melaporkan lonjakan laba bersih sebesar 28% menjadi 4,1 miliar yuan pada semester I/2017.

Kondisi serupa juga terjadi pada Air China yang berkantor pusat di Beijing, di mana labanya naik 9% menjadi 3,8 miliar yuan.

Akan tetapi kondisi sebaliknya terjadi pada China Southern. Maskapai pelat merah ini justru melaporkan penurunan laba sebesar 6% menjadi 2,9 miliar yuan karena sedang melakukan restrukturisasi di tubuh perusahaanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper