Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahan kebutuhan pokok di Kota Malang stabil pada Idul Adha

Harga bahan-bahan kebutuhan pokok di Kota Malang stabil pada perayaan Idul Adha tahun ini.
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, MALANG — Harga bahan-bahan kebutuhan pokok di Kota Malang stabil pada perayaan Idul Adha tahun ini.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan pantauan harga bahan-bahan kebutuhan yang penting pada Kamis (31/8/2017) menunjukkan tidak ada gejolak harga. Harga bahan-bahan tersebut relatif stabil. Bahkan ada komoditas penting yang turun.

“Seperti garam, harganya mencapai Rp10.000/bungkus besar di Pasar Induk Gadang. Dua minggu lalu mencapai Rp14.000/bungkus besar,” katanya di Malang, Jumat (1/9/2017).

Bawang merah mencapai Rp16.000/kg, bawang putih Rp20.000/kg,m telor di kisaran Rp20.000/kg, ayam potong Rp28.000-Rp29.000/kg, dan gula Rp11.000-Rp12.000/kg, cabai rawit Rp20.000/kg, cabai merah besar Rp17.000/kg, dan cabai keriting Rp16.000/kg. “Daging sapi stabil di Rp110.000/kg,” ujarnya.

Ketua Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Jaka Setyawan mengatakan harga bahan-bahan kebutuhan pokok menjelang Idul Adha diperkirakan stabil. Tidak ada lonjakan harga.

Hal itu terjadi karena permintaan pada Idul Adha relatif jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan perayaan Idul Fitri.

Karena harga volatile food pada Idul Adha tidak akan berpengaruh pada inflasi. Dengan begitu, maka inflasi pada Agustus 2017 di Kota Malang diperkirakan tetap rendah.

Hal yang tetap harus diwaspadai, tarif angkutan udara. Menurut Jaka, dengan libur panjang, yakni Jumat –Minggu (1-3/9/2017), maka diperkirakan permintaan tiket pesawat akan meningkat sehingga biasanya diimbangi dengan kenaikan tarifnya.

Namun, dia memperkirakan, kenaikan permintaan tiket pesawat terbang pada libur panjang Idul Adha tidak akan terlalu mendongkrak angka inflasi karena kenaikan tarifnya diperkirakan tidak tinggi.

Hal itu terjadi karena permintaan tiket juga tidak terlalu tinggi bila dibandingkan pada Juli bersamaan dengan kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia, apalagi pada perayaan libur panjang Idul Fitri. “Saya perkirakan memang ada kenaikan tarif angkutan udara, namun tidak besar, sehingga tidak terlalu mendongkrak angka inflasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper