Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temukan Kesamaan Pola, Penghina Presiden dari Medan Bagian dari Saracen?

Kepolisian Resor Kota Besar Medan terus menyelidiki kemungkinan adanya keterlibatan antara Ringgo Abdillah atau yang ber nama asli M Farhan Balatif, pelaku ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi dan Kapolri Jendral Tito Karnavian, dengan jaringan penyebar konten hoax Saracen.
Portal Saracennews.com, salah satu usaha Jasriadi./Bisnis.com-Nancy Junita
Portal Saracennews.com, salah satu usaha Jasriadi./Bisnis.com-Nancy Junita

Kabar24.com, JAKARTA - Kepolisian Resor Kota Besar Medan terus menyelidiki kemungkinan adanya keterlibatan antara Ringgo Abdillah atau yang ber nama asli M Farhan Balatif, pelaku ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi dan Kapolri Jendral Tito Karnavian, dengan jaringan penyebar konten hoax Saracen.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho menjelaskan sejauh ini pihaknya menemukan kesamaan antara pola perbuatan Ringgo dengan jaringan Saracen seperti penggunaan KTP Palsu guna memuluskan aksinya.

"Sedang dalam pendalaman dikaitkan dengan Saracen, apakah ada keterkaitan atau tidak. Yang jelas adalah polanya Ringgo sama dengan polanya Saracen, dia juga menggunakan KTP palsu, jadi KTP yang sudah diedit sehingga itu bisa dipublikasikan untuk bisa melakukan penistaan terhadap orang maupun untuk mengadu domba dengan kelompok-kelompok lain," jelas Sandi saat ditemui di Mabes Polri, Rabu (30/8/2017).

Untuk menyusuri kemungkinan keterlibatan ini, pihaknya melakukan audit dengan cara uji forensik komputer atas data-data yang didapat sebagai barang bukti dengan bekerja sama dengan Bareskrim Polri dan Puslabfor.

Seperti diketahui, polisi menyita sejumlah barang bukti yang ditengarai menjadi alat Ringgo dalam melancarkan aksinya seperti laptop, flash disk yang berisi foto Presiden Jokowi yang telah diedit, ponsel, dan router.

Menurut Sandi, Ringgo termasuk orang yang cakap teknologi. Dia memiliki kemampuan untuk menghapus file-file digital yang dimiliki hingga hilang jejaknya.

"Karena banyak teknolgi yang sudah dikuasai oleh Ringgo, untuk bisa menghapus file-file yang ada disana dan file yang dihapus biasanya bisa ditarik. Namun, ini ada strategi dari Ringgo untuk bisa menghilangkan secara permanen," katanya.

Sejauh ini, satu-satunya motif yang diakui Ringgo atas terkait tindakannya ini adalah rasa tidak puasnya terhadap pemerintah berbeda dengan kelompok Saracen yang bermotifkan ekonomi. Namun demikian, menurut Sandi, masih banyak kejanggalan yang perlu didalami untuk bisa menyimpulkan motif asli Ringgo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper