Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Ketua Lembaga Persaingan Usaha Asean dan Asia Timur, Bakal Bahas Isu Pangan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha memanfaatkan momentum menjadi tuan ruah EATOP ke-13 untuk membicarakan perkembangan persaingan usaha sektor pangan bersama dengan pimpinan lembaga persaingan usaha se-Asean dan Asia Timur.
Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)./JIBI-Dwi Prasetya
Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA—Komisi Pengawas Persaingan Usaha memanfaatkan momentum menjadi tuan ruah EATOP ke-13 untuk membicarakan perkembangan persaingan usaha sektor pangan bersama dengan pimpinan lembaga persaingan usaha se-Asean dan Asia Timur.

The 13th East Asia Top Level Official’s Meeting on Competition Policy akan digelar pada 6 – 7 September di Bali. Dalam helatan kali ini, KPPU menjadi tuan rumah, setelah terakhir menjadi penyelenggara pada pertemuan pertama 2005 silam.

Syarkawi Rauf, Ketua KPPU, mengatakan tujuan forum ini untuk memperkuat jaringan para pimpinan otoritas persaingan usaha atau bertukar pikiran tentang implementasi hukum dan kebijakan persaingan usaha di wilayah tersebut.

“Kami ingin fokus bicara mengenai persaingan usaha di sektor pangan. Tidak hanya itu, bagaimana bersinergi menegakkan pengawasan persaingan usaha, karena kita ketahui belakangan wilayah ini menjadi salah satu penggerak ekonomi global,” tuturnya di sela-sela konferensi pers The 13th EATOP, Selasa (29/8/17).

Selain negara Asean, setidaknya ada 10 negara Asia Timur yang akan merapat ke Denpasar pekan depan, seperti Jepang, China, Mongolia hingga Australia. Salah satu fokus EATOP adalah peningkatan kapasitas hukum dan kebijakan persaingan usaha di kawasan, serta koordinasi bantuan teknis antara mitra wijara dan penerima manfaat bagi peningkatan efektivitas dan efisiensi kebijakan usaha.

Menurutnya, pertmeuan ini, juga akan menjadi wahana pertukaran informasi terkait perkembangan hukum dan kebijakan usaha di wilayah.

“Kedepannya, perkembangan bisnis global mengarah kepada global supplay chain. Model bisnis ini membuat ketergantungan satu negara dengan negara lain semakin tinggi,” tambahnya.

Syarkawi menganggap pertemuan EATOP menjadi penting karena pelaksanaan kegiatan ini juga menjadi komtimen aktif KPPU di forum internasional, sekaligus meningkatkan kompetensi lembaga dalam penegakan hukum persaingan, agar sesuai standar internasional.

Selain pertemuan pimpinan persaingan usaha, akan pula dilaksanakan International Seminar By Academic Network of Competition Policy, dan Eas Asia Conference On Competition Law.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper