Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres 2019 : PAN Dorong Zulkifli Hasan Nyapres

Rapat Kerja Nasional Partai Amanat (PAN) Nasional ke-III merekomendasikan Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan menjadi calon presiden 2019 mendatang.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais (kiri), Ketua Umum Zulkifli Hasan (tengah) dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN III di Bandung, Jawa Barat, Senin (21/8)./ANTARA-Agus Bebeng
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais (kiri), Ketua Umum Zulkifli Hasan (tengah) dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN III di Bandung, Jawa Barat, Senin (21/8)./ANTARA-Agus Bebeng

Kabar24.com, BANDUNG—Rapat Kerja Nasional Partai Amanat (PAN) Nasional ke-III merekomendasikan Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan menjadi calon presiden 2019 mendatang.

Ketua Tim Penyusunan Rekomendasi PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan rekomendasi tersebut menjadi salah satu poin dari 9 rekomendasi yang dihasilkan para peserta Rakernas. Menurutnya seluruh pimpinan wilayah PAN baik provinsi maupun kabupaten/kota mengusulkan Ketua MPR tersebut sebagai calon presiden 2019.

“Dalam rapat pleno seluruh Dewan Pimpinan wilayah PAN sepakat bulat mengusulkan saudaraku Zulkifli Hasan untuk diusung sebagai bakal calon pimpinan nasional dalam pemilihan presiden 2019-2024. Meskipun demikian keputusan akhir diserahkan kepada ketua umum DPP PAN,” katanya di Bandung, Rabu (23/8).

Saleh memastikan dorongan pada Zulkifli tak hanya karena yang bersangkutan menjabat Ketua Umum PAN namun karena Pemilihan Presiden 2019 berbarengan dengan pemilihan legislatif. "[Pengurus] Wilayah kemarin menyampaikan agar ketum PAN (maju). Itu karena pemilihan legislatif dan pemilihan presiden berbarengan, jadi harus ada kandidat," katanya.

Menurutnya usulan ini bulat disuarakan seluruh kader PAN dari semua daerah, tanpa terkecuali. Meski begitu, dia menyerahkan semua keputusan akhirnya kepada mantan Menteri Kehutanan era SBY tersebut. "Tapi bersamaan itu, keputusan [kembali] di ketua umum," katanya.

Di tempat yang sama Zulkifli Hasan mengaku meski mengapresiasi dukungan pengurus daerah, rekomendasi tersebut tidak akan begitu saja diterima dirinya. PAN menurutnya harus bisa menunjukan pada rakyat bisa bekerja nyata. "Apa kata rakyat kalau hari ini kita ribut soal capres-cawapres. Saya terima kasih kepada kader-kader,” ujarnya.

Menurutnya waktu yang tepat untuk mengukur pencalonan di Pilpres 2019 ada di Rakernas yang akan digelar 2018 mendatang. Saat ini dia menilai terlalu dini jika sudah digadang-gadang untuk maju dalam bursa karena kinerja kader belum terukur. “Nanti kita lihat tahun depan. Rakernas tahun depan lagi barulah tahu hasilnya,”tuturnya

Karena itu pihaknya menargetkan dalam waktu setahun ke depan PAN harus menunjukan kinerja maksimal sampai tingkat akar rumput menghadapi agenda Pilkada Serentak 2018 di sejumlah daerah. Keberhasilan di 2018 diyakini Zulkilfi bisa menjadi modal PAN guna menatap Pilpres. “Jadi bicara capres cawapres tahun depan, karena kalau bicara capres tahun sekarang rakyat marah," jelasnya.

Dia juga mengaku ingin terlebih dahulu mengukur seberapa besar keinginan masyarakat Indonesia terhadap dirinya menjadi capres. Jika kinerja satu tahun ini menunjukan penilaian positif dari masyarakat dan survei bisa mendeketi angka minimal 10% barulah dirinya bersikap."Jadi harus dua digit dulu minimal 11% baru bisa," terangnya.

PILGUB JABAR

Sementara terkait Pilgub Jabar, PAN kemungkinan besar akan mendorong paket Ridwan Kamil-Bima Arya agar didorong partai lain untuk maju di Pilgub Jabar 2018.

Zulkifli Hasan mengatakan dalam Rakernas III PAN hanya Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil, bakal calon gubernur Jawa Barat yang berkomunikasi dengan pihaknya.

Namun Deddy Mizwar yang telah diusung Gerindra dan PKS ini tidak menyebut meminta kader PAN untuk jadi calon wakil gubernurnya, karena di sisi lain, Deddy Mizwar telah diusung bersama Ahmad Syaikhu."Deddy Mizwar memang tidak bicara tentang kader PAN. Tapi Ridwan Kamil secara terbuka mengajak Bima Arya," katanya.

Zulkifli lantas menindaklanjuti pinangan Ridwan Kamil pada Bima. Menurutnya Wali Kota Bogor tersebut meminta waktu mengambil keputusan apakah memilih antara tetap jadi Wali Kota Bogor atau menjadi bakal calon wakil gubernur mendampingi Ridwan Kamil.

Jika Bima Arya bersedia menjadi bakal calon wakil gubernur untuk Ridwan Kamil, maka PAN akan mendorong kesepakatan tersebut. Namun jika Bima Arya tidak bersedia, bisa saja dukungan jatuh kepada Deddy Mizwar.

Zulkifli mengaku meski paket ini bisa terwujud yakni NasDem dan PAN jika berkoalisi hanya memiliki jumlah kursi di DPRD Jabar sebanyak 9 kursi. "Sedangkan, dibutuhkan minimal 20 kursi untuk mengusung pasangan calon," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper