Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENIPUAN FIRST TRAVEL : Para Korban Sakit dan Depresi

Sedikitnya 6 orang warga Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi korban penipuan biro perjalanan umrah First Travel, dan saat ini sebagian dari mereka mengalami depresi dan jatuh sakit.
Tim penyidik Bareskrim Mabes Polri menggeledah kantor biro perjalanan umroh First Travel di Cisalak, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/8). Dalam penggeledahan tersebut tim penyidik memeriksa sejumlah dokumen terkait dugaan penipuan yang dilakukan biro perjalanan umroh First Travel sehingga mengakibatkan kerugian bagi ribuan calon jamaah umroh. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Tim penyidik Bareskrim Mabes Polri menggeledah kantor biro perjalanan umroh First Travel di Cisalak, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/8). Dalam penggeledahan tersebut tim penyidik memeriksa sejumlah dokumen terkait dugaan penipuan yang dilakukan biro perjalanan umroh First Travel sehingga mengakibatkan kerugian bagi ribuan calon jamaah umroh. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Kabar24.com, BEKASI - Sedikitnya 6 orang warga Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi korban penipuan biro perjalanan umrah  First Travel, dan saat ini sebagian dari mereka mengalami depresi dan jatuh sakit.

 "Stres setelah mendapatkan informasi terkena tipu," kata Suhendi, anggota keluarga yang merasa tertipu First Travel di Bekasi, Minggu (20/8/2017).

Korban umumnya telah menyetorkan uang Rp18 juta. Kendati demikian, mereka belum mendapat kabar kapan kepastian berangkat ke Arab Saudi untuk ibadah umrah.

Suhendi menjelaskan, keluarganya tinggal di Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede mempunyai bukti setoran melalui agen perusahaan di Bekasi pada 2016.

Setelah membayar total biaya umrah sebesar Rp14 sampai Rp16 juta, kata Suhendi, agen perusahaan meminta tambahan Rp 2 juta. Alasannya untuk biaya sewa pesawat. Dijanjikan diberangkatkan paling lambat Agustus tahun ini.

"Ada yang sampai guling-guling setelah mengetahui kena tipu," kata Suhendi.

Salah satu keluarga Suhendi yang tertibu adalah orang tuanya sendiri bernama Maryanah. Suhendi kini berupaya menenangkannya agar ikhlas dan meminta aparat penegak hukum mengusut kasus ini.

Korban lainnya Kunut, 75 tahun. Warga  RT 04 RW 09 Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondokgede, ini mengaku kesehatannya mulai terganggu.

 "Pikiran saya juga puyeng kalau ingat umrah. Badan saya sepertinya butuh dirawat karena kurang enak terus," katanya.

Kunut mengaku menyetorkan uang ke First Travel Rp32 juta untuk keberangkatan umrah bersama istrinya. 

"Uang itu dari hasil arisan. Bulanannya sampai sekarang terus dibayar," kata Kunut sembari berharap uangnya dikembalikan bila memang umrahnya batal.

  "Kami cuma ingin uangnya dikembalikan utuh untuk keperluan lain."

Kepolisian kini sedang mengusut kasus ini, menyusul laporan warga yang merasa tertipu oleh janji-janji First Travel. Berdasarkan temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pemilik First Travel terlacak menggunakan dana calon jemaah haji dan umrah untuk membeli aset pribadi seperti rumah dan kendaraan.

Salah satu rumahnya ada di Sentul City, Bogor, Jawa Barat. Rumah tersebut tak hanya besar tapi juga mewah. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, total utang yang dimiliki bos First Travel Andika Surachman dan istrinya Anniesa Hasibuan mencapai Rp104 miliar. 

First Travel dikelola suami istri dengan nama resmi Biro Umrah PT First Anugrah Karya Wisata alias First Travel.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper