Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekerja Asing Qatar Terdampak Embargo Arab Saudi Cs

Embargo yang dilakukan oleh Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) terhadap Qatar telah menunjukkan dampak negatifnya. Para pekerja asing dalam hal ini menjadi korban terbesarnya.
Bendera Qatar/Istimewa
Bendera Qatar/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Embargo yang dilakukan oleh Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) terhadap Qatar telah menunjukkan dampak negatifnya. Para pekerja asing dalam hal ini menjadi korban terbesarnya.

Para pekerja asing di Qatar terpaksa mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK)  karena tertundanya pembangunan sejumlah proyek konstruksi besar yang terkait dengan penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Penundaan tersebut diakibatkan oleh terganggunya pengiriman bahan penunjang konstruksi akibat boikot keempat negara di Teluk Arab tersebut.

Di sisi lain, para imigran tersebut harus tertekan akibat naiknya harga bahan makanan di Qatar pascaboikot. Seperti diketahui, produk sayuran segar biasanya masuk menuju Qatar melalui perbatasan Arab Saudi.

Namun, aksi embargo yang dilakukan oleh keempat negara tersebut, membuat Qatar terpaksa harus menerbangkan produk makanannya  melalui Turki atau mengkapalkannya melalui Oman. Hal itu membuat harga bahan makanan tersebut naik.

Padahal, para pekerja asing yang mayoritas bekerja di bidang konstruksi tersebut hanya memperoleh pendapatan bulan sebesar 800 rial (US$219,78) per bulan. Di sisi lain 90% dari 2,7 juta penduduk Qtar adalah para pekerja asing.

Human Rights Watch dalam laporan terbarunya juga menyebutkan bahwa para pekerja asing yang mayoritas berasal dari Asia Selatan yang berada di Arab Saudi, ditinggalkan begitu saja oleh majikannya yang berasal dari Qatar. Para majikan asal Qatar tersebut mengaku meninggalkan Arab Saudi karena khawatir tidak dapat kembali ke negaranya akibat boikot Arab Saudi cs.

 “Selain itu, pekan lalu, puluhan pekerja asal India dan Afrika yang bekerja di hotel di Doha dipaksa mengambil cuti dan kembali ke negaranya. Hal itu dilakukan para pengelola hotel karena tingkat hunian yang merosot pascaembargo,” ujar lembaga tersebut, seperti dikutip dari Reuters (15/8/2017).

Hal itu diakui pula oleh para pemilik hotel di Qatar. Keputusan itu diambil akibat menurunnya kunjungan wisatawan dari Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir.

“Sebelumnya kamar kami selalu dipenuhi oleh orang Arab Saudi ketika akhir pekan. Namun, mereka kini tak lagi datang. Akibatnya, kami tidak bisa lagi memperkerjakan pekerja asing yang biasanya membersihkan kamar kami,” kata salah satu manajer hotel di Doha yang enggan disebut namanya.

Akan tetapi, isu tersebut dibantah oleh para pejabat Qatar. Mereka menyatakan bahwa tingkat hunian hotel mereka tidak turun. Mereka juga mengklaim persiapannya di sektor konsutruksi terkait persiapan Piala Dunia 2022 tidaklah terganggu.

Para pejabat juga mengklaim cadangan gas alam yang besar dan tingginya jumlah cadangan devisa mereka akan cukup untuk menopang perekonomian nasional ketika menghadapi sanksi dari Arab Saudi dan kawan-kawan selama bertahun-tahun.

Terpisah, periset tenaga kerja kawasan Teluk Arab Mustafa Qadri mengatakan,dampak negatif akibat  boikot yang dialami Qatar tak dapat ditampik. Arus masuk barang menuju Qatar yang terlambat karena rute yang memutar, akan membuat sejumlah proyek tertunda pengerjaanya.

Akibatnya, biaya operasional membengkak dan para pekerja asing akan mengalami eksploitasi dalam beberapa hal, seperti pemangkasan atau penundaan pemberian upah, hingga PHK. "Dampaknya bisa bergema ke Asia Selatan, Filipina dan Afrika Timur di mana keluarga pekerja migran sangat bergantung pada pengiriman uang."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper