Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARI KEMERDEKAAN RI: Ini Sebabnya Seluruh Elemen NKRI Harus Bersatu

Sejumlah putra dan putri para pendiri bangsa menyeru pemerintah dan seluruh masyarakat agar mampu menjaga persatuan, yang ke depannya bisa membuat rakyat semakin sejahtera.
Upacara Kemerdekaan
Upacara Kemerdekaan

Kabar24.com, JOMBANG - Pesan persatuan disampaikan putra-putri para pendiri RI menjelang Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Sejumlah putra dan putri para pendiri bangsa menyeru pemerintah dan seluruh masyarakat agar mampu menjaga persatuan, yang ke depannya bisa membuat rakyat semakin sejahtera.

"Seluruh negeri bisa memahami, menyerap ke hati. Ini seruan yang baik, tidak memihak siapapun, tapi mengajak lebih baik mengelola negeri kita, terutama tentang persatuan yang menyangkut Bhineka Tunggal Ika," kata perwakilan putra dan putri para pendiri Meutia Farida Hatta Swasono.

Meutia mengemukakan itu dalam acara pertemuan putra-putri pendiri bangsa dan tokoh lintas agama dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (13/8/2017).

Meutia juga mengatakan, NKRI harus bersatu. Salah satunya, karena mempunyai musuh bersama yang harus dihadapi. Musuh itu disebutnya tidak hanya konkret, melainkan juga abstrak, misalnya, kemiskinan, pengangguran, ketidakadilan yang memang harus diatasi.

Untuk itu, ia berharap rakyat harus lebih sejahtera, negara harus aman, kedaulatan harus dijaga baik demi menjaga persatuan tersebut.

Meutia juga mengingatkan kembali tentang perjuangan para pendiri bangsa yang penuh keikhlasan, mengorbankan jiwa raga untuk merebut kemerdekaan Indonesia.

Para pendiri bangsa mempunyai cita-cita bersama untuk menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.

"Para pendiri bangsa telah berhasil mendirikan negara dengan tujuan melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia," tuturnya, saat membacakan seruan tersebut.

Ia juga prihatin dengan kondisi saat ini. Setelah 72 tahun merdeka, ternyata masih ditemukan beragam tantangan yang harus diatasi dengan serius, misalnya memudarnya rasa kebersamaan, gotong royong, rasa persatuan dan kesatuan bangsa, melemahnya kohesi nasional dan implementasi Bhineka Tunggal Ika, dalam kehidupan berbangsa, bernegara, serta rasa keadilan di lingkungan masyarakat.

Ia menambahkan, penjagaan yang lebh ketat juga harus dilakukan untuk melindungi aset negara berupa sumber daya alam (SDA), juga sumber daya manusia (SDM).

"Secara keseluruhan pembangunan nasional untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia perlu menjadi fokus perhatian dari pemerintah, agar ketimpangan antara pembangunan di kawasan barat dan timur Indonesia dihilangkan karena setiap kawasan memiliki kekuatannya masing-masing yang perlu ditangani secara spesifik, berkesinambungan dan mengutamakan keadilan," papar Meutia.

Ia berharap, Bhineka Tunggal Ika dirawat dan dikembangkan demi kemajuan bangsa. Selain itu, juga semakin memperkokoh kedaulatan bangsa, menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Meutia juga menyerukan agar pemerintah konsisten dalam menjalankan tugas yang diamanahkan dalam pembukaan UUD 1945 mengenai tujuan mendirikan negara.

Pemerintah diharapkan segera memenuhi hak dasar rakyat seperti hak hidup, hak memperoleh pelayanan, pendidikan dasar, dan menengah dengan meningkatkan mutu pendidikan secara merata.

"Karakter bangsa yang sejak awal dicanangkan para pendiri negara harus diperjuangkan untuk terwujudkan secara nyata," tegas Meutia.

Ia juga menambahkan, tokoh tokoh partai politik harus mengubah orientasi meraih kekuasaan semata menjadi oritentasi melayani masyarakat.

Tokoh partai politik harus memiliki jiwa kenegaraan, terutama dalam pengelolaan ekonomi nasional, keamanan nasional, dan penegakan keadilan serta kepastian hukum.

Lebih lanjut, ia menyerukan birokrasi pemerintah harus melakukan transformasi menjadi pelayan masyarakat yang profesional dan berintegritas.

Selain itu, media juga harus menjalankan fungsinya sebagai sarana pendidikan bangsa dan memberi informasi yang benar. Media harus mengisi jiwa rakyat dengan rasa kemanusiaan yang tinggi.

Dalam kegiatan tersebut, hadir sejumlah putra dan putri pendiri bangsa, di antaranya KH Sholahudin Wahid (Putra KH Wachid Hasjim), SR Handini B Maramis (Putri AA Maramis), Agustanzil Sjahroezah (Cucu Haji Agus Salim), MA Rohadi Subardjo (Putra Prof Mr Achmad Soebardjo), Muhammad Afnan Hadikusumo (Cucu Ki Bagus Hadikoesoemo), Nugroho Abi Kusno (Cucu Abikoesno Tjokrosoejoso), dan Meutia Farida Hatta Swasono (Putri Muh Hatta).

Dalam kesempatan tersebut, Mensos Khofifah Indar Parawansa mengatakan Kementerian Sosial akan meneruskan seruan tersebut kepada Presiden. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper