Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syafii Maarif Beri Contoh Keteladanan, Naik Commuter Line ke Bogor

Foto ulama dan ilmuwan Profesor Ahmad Syafii Maarif naik KRL Commuter Line menjadi viral di media sosial.
Syafii Maarif naik KRL Commuter Line menuju Bogor dari Jakarta, Sabtu (12/8/2017)./Facebook
Syafii Maarif naik KRL Commuter Line menuju Bogor dari Jakarta, Sabtu (12/8/2017)./Facebook

Kabar24.com, JAKARTA – Foto ulama dan ilmuwan Profesor Ahmad Syafii Maarif naik KRL Commuter Line menjadi viral di media sosial.

Foto itu telah dibagikan sebanyak 906 kali dari akun Facebook Muhammad Abdullah Darraz , dan diberi judul “Keteladanan”.

Menurut Darraz, Syafii yang berusia 82 tahun 2 bulan ini bergegas berangkat meninggalkan penginapannya di kawasan Kuningan Jakarta Selatan menuju stasiun KRL Tebet dengan tujuan ke Bogor untuk menghadiri Peluncuran Program Penguatan Pendidikan Pancasila yang diinisiasi oleh lembaga baru 'Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila'.

Buya sendiri adalah salah satu bagian dari tim pengarah lembaga ini. Dalam acara ini, Presiden RI membuka dan meluncurkan program ini, Sabtu (12/8/2017).

“Direktur, sy otw Kby Lama, tomorrow to Bogor by KRL. Maarif”. Saya kebetulan sedang tugas belajar di Semarang selama seminggu ini tak dapat menemani beliau. Tapi kami di MAARIF Institute sebetulnya selalu siap dengan kendaraan yang ada untuk mengantar-jemput beliau selama beraktivitas di Jakarta dan sekitarnya. Namun seringkali orang tua yg satu ini dalam beberapa hal, terutama dalam kesahajaan dan kesederhanaannya sangat konservatif dan terlalu ekstrem.

Kami sudah tawarkan dengan sedikit paksaan agar Buya mau diantar oleh supir MI. Namun beliau menolak, dan lebih memilih untuk tetap menggunakan KRL di pagi buta menuju Bogor. Namun demikian, ketika komunikasi sehari sebelumnya itu, saya tetap berpesan untuk memastikan saja, jika Buya tetap akan berangkat pakai KRL, maka harus ada yang menemani. Kali ini keponakan beliau, Asmul Khairi, tetap setia menemani beliau.

Kesederhanan, kesahajaan, dan sikap untuk tidak mau bergantung pada orang lain serta kemerdekaan jiwa manusia sepuh ini menjadi satu bentuk keteladanan yang harus ditiru, setidaknya bagi kami anak-anak ideologisnya. Mungkin sedikit yang perlu Buya mengerti, sebagai anak-anaknya, seringkali kami cemas dan khawatir dengan sikap "ekstrem" Buya semacam ini. Doa kami, semoga Buya sehat selalu, dan senantiasa mendapat lindungan dari Allah SWT. amin

 

Syafii Maarif Beri Contoh Keteladanan, Naik Commuter Line ke Bogor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper