Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masalah Wilayah Perbatasan Selesai pada 2018

masalah perbatasan dengan negara tetangga akan terus diselesaikan, baik itu dengan Timor Leste, Papua Nugini dan Malaysia. Terbanyak memang dengan Malaysia, mulai dari Entikong, Sanggo sampai Sebatik dan Nunukan. Belum lagi pulau-pulau terluar.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memastikan permasalahan di wilayah perbatasan akan rampung pada 2018.

Menurutnya, ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi seluruh wilayah NKRI dari gangguan asing, serta menyejahterakan masyarakat di sana.

“Tahun depan seluruh masalah di wilayah perbatasan sudah selesai. Infrastruktur, ekonomi, sosial terus digenjot agar masyarakat di sana bisa menikmati hidup sejahtera,” kata Tjahjo, dikutip dari laman resmi Kementerian Dalam Negeri, Jumat (11/8/2017). 

Tjahjo menyebutkan, tingkat keamanan untuk wilayah perbatasan juga terus dibenahi sehingga penyeludupan barang dan orang-orang asing bisa diperketat. “Ini bukti kinerja Pak Jokowi yang selama dua tahun ini terus memperhatikan wilayah perbatasan. Peran pemerintah daerah juga akan diperkuat,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk masalah perbatasan dengan negara tetangga akan terus diselesaikan, baik itu dengan Timor Leste, Papua Nugini dan Malaysia. “Terbanyak memang dengan Malaysia, mulai dari Entikong, Sanggo sampai Sebatik  dan Nunukan. Belum lagi pulau-pulau terluar, tapi itu sudah memiliki nama semua,” ujarnya.

Menjadi fokus utama adalah perdagangan. Penduduk Indonesia di perbatasan masih banyak yang membeli barang di negara sebelah. Maka itu, sektor perdagangan juga terus mendapat perhatian.

“Saya kira 1.000% sudah bagus termasuk fisiknya. Intinya semua sudah selesai, sekarang juga tengah dibenahi infrastruktur lainnya,” tegas Tjahjo.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menurut dia ikut serta bergerak memperbaiki puskesmas-puskesmas, dilengkapi dengan rawat inapnya dan kabupaten juga akan dilengkapi rumah sakit sehingga, jika ada masyarakat yang sakit parah bisa dirujuk.

“Bea cukai juga akan dilengkapi dengan pusat karantinanya. Mulai dari kontiner dan gudang. Secara keselurahan Kemenkue, Imigrasi, Bea Cukai, Pos Kesahatan, dan Kemendagri ada tim yang mengkoordinasikannya,” tambah Tjahjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper