Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produktivitas AS Tumbuh di Atas Perkiraan

Produktivitas AS tumbuh lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal II/2017 di tengah meningkatnya jam kerja pegawai pada laju tercepatnya selama 18 bulan terakhir.
Aktivitas manufaktur otomotif di AS./.Bloomberg
Aktivitas manufaktur otomotif di AS./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA— Produktivitas AS tumbuh lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal II/2017 di tengah  meningkatnya jam kerja pegawai pada laju tercepatnya selama 18 bulan terakhir.

Hal tersebut menyebabkan upah tenaga kerja di Paman Sam kembali mencatatkan pertumbuhan yang moderat. Para ekonom khawatir kondisi tersebut akan membuat laju inflasi AS akan sulit untuk terkerek kembali dalam waktu dekat.

Para ekonom pun melihat tren pertumbuhan produktivitas AS masih cukup lemah. Fakta itu menunjukkan bahwa ambisi pertumbuhan ekonomi yang kuat akan sulit dicapai.

Terlebih janji Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan pertumbuhan tahunan menjadi 3% melalui pemotongan pajak, belanja infrastruktur dan deregulasi peraturan, belum ada yang terealisasi hingga pertengahan tahun ini.

“Perekonomian AS masih menanggung beban berat. Upaya reformasi pajak, deregulasi aturan, dan belanja infrastruktur mungkin akan sulit direalisasikan dalam waktu dekat, terlebih Kongres AS kurang bersahabat dengan Trump,” kata Chris Rupkey, Kepala Ekonom MUFG New York, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/8/2017)

Seperti diketahui, Kementerian Tenaga Kerja AS melaporkan, produktivitas non-pertanian yang mengukur output pekerja per jamnnya, mengalami kenaikan 0,9% pada April-Juni 2017. Adapun pada kuartal I/2017 produktivitas pertanian direvisi naik 0,1% dari laporan sebelumnya yang menyebutkan tidak ada kenaikan sama sekali.

Apabila dibandingkan dengan kuartal II/2016, produktivitas naik 1,2%. Capaian itu menjadi kinerja terkuat selama dua tahun terakhir. Perolehan pada periode tersebut pun berhasil melampaui ekspektasi para analis, yang hanya memprediksi kenaikan sebesar 0,7%.

Sementara itu, kenaikan produktivitas pada kuartal II/2017 tersebut hanya membuat biaya tenaga kerja naik sebesar 0,6%. Pertumbuhan itu melambat tajam setelah pada kuartal I/2017 mencapai 5,4%. Di sisi lain jika dibandingkan dengan kuartal II/2016, biaya tenaga kerja turun 0,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper