Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Jusuf Kalla: Pemerintah Keluarkan Kebijakan Turunkan Angka Kemiskinan

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah terus berupaya menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah) dan Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) menghadiri pembukaan Indonesia Development Forum, di Jakarta, Rabu (9/8)./ANTARA-Wahyu Putro A
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah) dan Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) menghadiri pembukaan Indonesia Development Forum, di Jakarta, Rabu (9/8)./ANTARA-Wahyu Putro A

Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah terus berupaya menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan.

Saat ini, pemerintah terus menggalakkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kartu Indonesia Pintar (KIP) sampai Kartu Indonesia Sehat (KIS) dalam upaya pemerataan masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga menganggarkan subsidi untuk pertanian, beras sejahtera (rastra) sampai program Dana Desa.

"Juga diberikan upah minimum agar masyarakat memperoleh pendapatan yang layak, kita gariskan upah minimum tumbuh sesuai pertumbuhan dan inflasi dan tentu punya keadilan bersama," katanya, saat membuka Indonesia Development Forum, Rabu (9/8/2017).

Kendati banyak usaha terus dilakukan pemerintah, Wapres menilai hal tersebut belum cukup. Meski berangsur-angsur turun, angka kemiskinan harus terus dikurangi dengan komperhensif.

"Secara persentase kita turun selama 7 tahun kita turun 3%. Karena itu maka upaya harus gencar lagi," ujarnya.

Adapun, Wapres menilai perbaikan rasio gini yang terjadi lebih didorong dari faktor konsumsi, bukan dari faktor pendapatan.

"Apabila dari segi pendapatan bisa saja berbeda dari segi konsumsi. Karena itu maka itu perlu usaha keras bagi kita semua untuk tingkatkan produktivitas barulah lebih baik gini rasio pendapatan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper