Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Motif Politik Dukungan HT ke Pemerintahan Jokowi? PDIP Tak Mau Menduga-duga

Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira mengatakan bahwa dukungan Perindo untuk pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak berpengaruh besar jika mengacu pada aturan Undang-undang Pemilu yang baru saja disahkan DPR.
Pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo/ANTARA-Aprillio Akbar
Pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo/ANTARA-Aprillio Akbar

Kabar24.com, JAKARTA — Manuver Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesudibjo masih mengundang daya tarik bagi partai-partai pendukung pemerintahan maupun nonpemerintahan.

Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira mengatakan bahwa dukungan Perindo untuk pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak berpengaruh besar jika mengacu pada aturan Undang-undang Pemilu yang baru saja disahkan DPR.

Kendati demikian, dukungan tersebut diharapkan mampu menambah suara rakyat yang merupakan simpatisan Perindo untuk ikut menyukseskan Jokowi kembali terpilih di Pilpres mendatang.

“PDIP mengharapkan dukungan Partai Perindo untuk Presiden Joko Widodo [Jokowi] konsisten hingga Pilpres 2019 karena pilpres masih 2 tahun lagi,” ujarnya, Jumat (4/8).

Menurutnya, secara threshold kalau mengacu pada Undang-undang Pemilu yang baru disahkan, dukungan ini tidak signifikan karena Perindo belum mempunyai kursi di DPR pada periode 2014—2019. A

“Mungkin saja secara elektoral, dukungan ini akan mendorong calon pemilih Perindo pun memutuskan mendukung Jokowi," katanya.

Andreas mengaku secara terbuka menerima dukungan itu sebagai bentuk motivasi untuk Jokowi. Akan tetapi dia meyakini ada tujuan politik tertentu dari Hary Tanoesoedibjo (HT) selaku ketua umum sehingga Perindo yang sebelumnya berseberangan, kini memilih mendukung Jokowi.

Akan tetapi Andreas tak mau menduga-duga motif politik yang tengah dibidik oleh bos besar media tersebut hingga secara terbuka menyatakan dukungan Perindo untuk pemerintahan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper