Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFO HAJI 2017: Jemaah Haji Pertanyakan Menu Sarapan Pagi

Sejumlah jemaah calon haji di Madinah, Arab Saudi, mempertanyakan kenapa menu untuk sarapan pagi yang dibagikan panitia adalah roti dan bukan nasi seperti untuk makan siang dan malam.
Jemaah calon haji kloter 4 Kota Bogor berbaris saat pemberangkatan, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/7)./ANTARA-Arif Firmansyah
Jemaah calon haji kloter 4 Kota Bogor berbaris saat pemberangkatan, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/7)./ANTARA-Arif Firmansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah jemaah calon haji di Madinah, Arab Saudi, mempertanyakan kenapa menu untuk sarapan pagi yang dibagikan panitia adalah roti dan bukan nasi seperti untuk makan siang dan malam.

Selama di Madinah, jemaah calon haji mendapatkan layanan catering dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk makan siang dan malam dengan menu yang berbeda dalam kemasan kotak khusus. Tidak diboleh memasak sendiri.

Adapun menunya,  untuk makan siang berupa nasi, tiga jenis lauk, air mineral dan buah, sedangkan makan malamnya terdiri atas nasi, dua jenis lauk, air mineral dan buah. Lauk yang terdiri dari tiga jenis itu diberikan secara bergantian setiap hari satu jenis.

Khusus untuk sarapan pagi, pihak PPIH Arab Saudi memberikannya dalam bentuk roti croissant dan cup cake, bukan berupa nasi. Pembagian roti tersebut dilaksanakan bersamaan dengan pendistribusi makan malam. 

Kepala Bidang Katering Daerah Kerja (Daker) PPIH Madinah, Ahmad Abdullah, membenarkan tentang pembagian menu sarapan pagi berupa roti dan didistribusikan malam hari bersamaan dengan makan malam.

Sebab, lanjutnya, pihaknya bersama pihak penyedia catering tidak memungkinkan untuk melayani ribuan jemaah calon haji itu sebanyak tiga kali makan nasi dalam sehari, dengan alasan ketidak siapan perusahan catering memasak dan kesulitan dalam mendistribusikan.

"Alasannya, aspek kesiapan dari perusahaan itu sendiri, baik waktu produksi maupun distribusi yang sangat sulit, apalagi lokasi dapur cukup jauh dari tempat tinggal jemaah," katanya dalam situs resmi Kementerian Agama, Rabu (2/8/2017).

Menurutnya, alasan kedua adalah pengawasan petugas sangat terbatas sehingga pembagian roti sebagai sarapan menjadi alternatif yang dipilih karena paling memungkinkan, dengan harapan para  jemaah tetap mendapat makanan di pagi hari.

Apalagi, lanjutnya, jemaah juga sudah mendapat pengembalian uang living cost sebesar SAR1.500 per orang untuk bekal selama berada di Madinah dan Makah. Namun, pihaknya masih mengkaji kemungkinan memberikan menu makan nasi untuk sarapan pagi.

Untuk itu, imbuhnya, salah satu skema yang didiskusikan, yakni mengontrak perusahaan catering yang khusus menyediakan sarapan pagi saja. Tapi hal ini juga masih dipertimbangkan kemungkinan untuk direalisasikan pada musim haji mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper