Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Latih Polwan Cegah Tindak Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi melalui gerakan Saya, Perempuan Anti Korupsi melatih wanita polisi di Markas Besar Kepolisian.
Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) berpose/Antara-Zabur Karuru
Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) berpose/Antara-Zabur Karuru

Kabar24.com, JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi melalui gerakan “Saya, Perempuan Anti Korupsi” melatih wanita polisi di Markas Besar Kepolisian. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat pencegahan korupsi di bidang penegakan hukum. Tercatat ada 70 polisi wanita dari Markas Besar Kepolisian dan Sekolah Polisi Negara yang mengikuti pelatihan.

“Peran perempuan sangat penting dalam pencegahan korupsi,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Basaria Panjaitan, Kamis (27/7/2017).

Basaria mengatakan perempuan mampu memberikan pengaruh tak hanya untuk keluarga, tapi juga masyarakat. Polwan, kata dia, bisa punya pengaruh lebih luas karena pekerjaannya bertemu banyak orang. “Saya yakin pelatihan akan meingkatkan pengetahuan dan keterampilan polwan tentang antikorupsi,” kata dia. Menurut dia, keterampilan ini bisa diterapkan dalam tugas sehari-hari”.

Para polwan diberi materi tentang gratifikasi, tindak pencucian uang, dan cara menjadi fasilitator antikorupsi. Mereka akan diberi alat bantu berupa papan permainan agar lebih mudah berinteraksi dalam memberika pemahaman antikorupsi.

Mabes Polri adalah pelatihan ketiga yang melibatkan apparat penegak hukum. Sebelumnya, SPAK telah menggelar pelatihan di Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Kepolisian Daerah Yogyakarta. Agen SPAk di Polda Sulawesi Selatan telah melakukan sosialisasi kepada 10.820 orang dalam tiga bulan.

Kunci keberhasilan perubahan perilaku ini adalah keinginan yang kuat dan dukungan tinggi dari atasan. Para polwan bisa berkreasi dengan bebas dalam melakukan sosialisasi anti korupsi. Tujuan akhirnya adalah citra positif insitusi yang semakin baik dalam melayani masyarakat.

“Jika polwan sudah berubah, bukan tak mungkin polri dan rekan-rekan kerja lain di sekitarnya akan berubah,” kata Basaria.

Perempuan adalah target sosialisasi yang sangat penting. Faktanya, sebagian kasus korupsi yang ditangani KPK menunjukkan adanya peran perempuan. Bahkan, dalam beberapa kasus, koruptor melakukan perbuatan korupsi bersama-sama atau melibatkan istri/anak sebagai sarana dalam tindak pidana pencucian uang.

Gerakan “Saya, Perempuan Anti Korupsi” sejak tahun 2015 terbukti efektif. Dari 1.200 agen yang dimiliki SPAK saat ini, 95 persen di antaranya telah mendiskusikan korupsi dengan orang lailn. Selain itu, 97 persen dari seluruh agen telah berupaya mempengaruhi perilaku orang lain untuk pro anti korupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper