Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Lihat Peluang Dari Rencana Proteksionisme Dagang AS

Uni Eropa siap mengambil keuntungan di sektor perdagangan atas kebijakan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump yang terus menarik diri dari sejumlah aktivitas perdagangan bebas global. Blok negara Eropa tersebut berniat untuk menjadi mitra baru bagi negara yang ditinggalkan AS.
Bendera Uni Eropa/Reuters
Bendera Uni Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Uni Eropa siap mengambil keuntungan di sektor perdagangan atas kebijakan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump yang terus menarik diri dari sejumlah aktivitas perdagangan bebas global. Blok negara Eropa tersebut berniat untuk menjadi mitra baru bagi negara yang ditinggalkan AS.

Pulihnya aktivitas perdagangan global tercatat telah membantu meningkatkan aktivitas ekspor Uni Eropa sejak tahun lalu. Alhasil tingkat kepercayaan diri Uni Eropa pun meningkat untuk melakukan ekspansi kerja sama dagang dengan negara lain.

Hal itu terbukti dari banyaknya negara Asia dan Amerika Latin yang mulai mengalihkan pandangannya dari AS ke Uni Eropa sebagai mitra dagang bebas yang potensial.

Di tengah stagnannya diskusi mengenai perjanjian dagang NAFTA dengan Meksiko dan AS, Kanada bahkan telah menjalin kesepakatan dagang bebas baru dengan Uni Eropa, yang akan mulai berlaku pada September 2017.

Jepang pun juga tengah merapat ke Brussels untuk menjalin kesepakatan dagang baru. Tokyo dikabarkan tengah mencari mitra dagang potensial baru, untuk menggantikan AS yang telah menarik diri dari Trans-Pacific Patnership (TPP).

Perubahan sikap Jepang kepada Uni Eropa tersebut diakui oleh Kepala Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom. Menurutnya, ada perubahan drastis dari sikap Jepang terkait ajakan bekerja sama dengan Uni  Eropa. Pasalnya sebelum Trump dilantik, Negeri Samurai cukup sulit menyepakati sejumlah topik kerja sama dagang dengan Uni Eropa, sehingga penyelesaiannya berlarut-larut.

“Saya tidak menganggap sikap AS dan Trump di sektor perdagangan sebagai hadiah bagi Uni Eropa. Tetapi secara tak langsung, kami melihat bahwa banyak negara merasa butuh mencari mitra baru, dan kami menjadi salah satu pilihan utamanya,” kata Malmstrom, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/7/2017).

Malmstrom mengatakan, tarif impor di Uni Eropa telah menjadi salah satu yang terendah di antara negara maju lain. Hal ini diperkirakan menjadi daya tarik tersendiri bagi negara lain untuk bermitra dengan blok negara Benua Biru tersebut.

Dia menambahkan, tema negosiasi yang menjadi fokusnya untuk menjalin kerja sama dengan  mitra baru hanya berkutat di sejumlah kesepakatan umum. Tak heran jika selain Kanada dan Jepang, kesepakatan baru dalam waku dekat akan dilakukan dengan Australia, Selandia Baru, Indonesia dan Malaysia.

Namun demikian, Uni Eropa tetap menganggap AS sebagai mitra penting perdagangan global. Pasalnya, kedua kawasan tersebut  telah menunjukkan indikasi  untuk melakukan pembahasan kerja sama dagang baru.

Komisi Eropa mengatakan, indikasi itu didapat setelah Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk di Brussels Mei lalu.

“Sejauh ini Juncker bersikeras untuk mengintensifkan kerja sama perdagangan baru kedua kawasan yang dinilai sebagai win-win solution  bagi kedua belah pihak," jelas Komisi Eropa.

Kedua kawasan dalam hal ini berusaha melaksanakan pakta kerja sama Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP).

Pasalnya, selama ini perundingan perdagangan bebas kedua kawasan, yakni  TTIP telah tertunda sejak Trump terpilih menjadi Presiden AS pada November lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper