Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Pemilu Serentak 2019 Mahal, Begini Pendapat Mendagri

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Pemilu Serentak 2019 sebesar Rp10 triliun pada Anggaran Belanja Negara Perubahan (APBNP) Tahun Anggaran 2017.
Mendagri Tjahjo Kumolo memberikan keterangan pers usai rapat di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/5)./Antara-Sigid Kurniawan
Mendagri Tjahjo Kumolo memberikan keterangan pers usai rapat di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/5)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Pemilu Serentak 2019 sebesar Rp10 triliun pada Anggaran Belanja Negara Perubahan (APBNP) Tahun Anggaran 2017.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan biaya politik memang mahal. Pelaksanaan pemilu, menurutnya, menjadi tanggung jawab pemerintah sehingga menyiapkan anggaran Rp10 triliun untuk pileg dan pilpres.

"Tahapannya harus dimulai sekarang, untuk memenuhi kebutuhan yang diajukan oleh KPU," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/7/2017).

Tjahjo mengajak untuk tidak melihat besarnya anggaran tersebut tetapi pada aspek kebutuhan dalam proses rekruitmen pemimpin. Menurut dia, ini untuk memilih presiden dan wakilnya, sampai anggota DPRD dibutuhkan biaya besar.

"Ini rekruitmen mulai dari presiden, lho. Memilih presiden kepala negara sampai memilih anggota DPRD. Ini kan biaya pemilu, memang mahal," ujar Tjajo.

Tjahjo melanjutkan anggaran Rp10 triliun tersebut di luar kebutuhan KPU menyelenggarakan Pilkada Serentak 2018. Pasalnya, untuk penyelenggaraan Pilkada 2018 dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Adapun, meski pemerintah telah menyiapkan dana Rp10 triliun, tetapi anggaran tersebut jauh dari apa yang diajukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelumnya yakni sebanyak Rp15,5 triliun. Dana Rp10 triliun hanya mencukupi kebutuhan KPU hingga 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper