Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF: Biaya Kliring PascaBrexit Hanya Naik Tipis

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, biaya transaksi atas kegiatan kliring dan aktivitas keuangan lainnya hanya akan naik tipis, ketika terjadi perpindahan aktivitas tersebut dari London menuju kota lain di Uni Eropa pascaBrexit.

Bisnis.com, JAKARTA—Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, biaya transaksi atas kegiatan kliring dan aktivitas keuangan lainnya hanya akan naik tipis, ketika terjadi perpindahan aktivitas tersebut dari London menuju kota lain di Uni Eropa pascaBrexit.

Prediksi itu dikeluarkan oleh IMF dalam laporan tahunannya mengenai perekonomian Zona Euro yang diterbitkan pada Selasa (26/7). Pernyataan IMF tersebut kontras dengan ketakutan Pemerintah Inggris yang menyebutkan, biaya aktivitas kliring dan kegiatan keuangan lainnya akan meningkat tajam ketika bank-bank di London keluar dari Inggris.

Seperti diketahui, aktivitas kliring sekuritas berdenominasi euro mayoritas dilakukan di London. Hal itu tak lepas dari posisi kita tersebut sebagai pusat perekonomian Uni Eropa selama ini.  Namun, IMF menyatakan, aktivitas keuangan di London tersebut bisa direlokasi ke Uni Eropa  saat Inggris resmi meninggalkan blok tersebut.

"Brexit kemungkinan akan mengubah lanskap keuangan global, dengan beberapa aktivitas pasar bermigrasi ke negara-negara lain di Uni Eropa," kata IMF dalam laporannya.

Adapun, sebelumnya, para pejabat keuangan Inggris berpendapat bahwa relokasi  akan merusak posisi London sebagai pusat keuangan utama Eropa. Di sisi lain, kebijakan itu secara signifikan akan meningkatkan biaya untuk transaksi berdenominasi euro, yang akan memengaruhimata uang tersebut  dan ekonomi Uni Eropa.

Terpisah, Deutsche Bank AG dikabarkan berpeluang memindahkan dananya sekitar US$350 miliar dari neraca keuangannya di Inggris menuju Frankfurt.

Salah satu sumber Bloomberg mengatakan, kebijakan itu dilakukan karena aktivitas perdagangan dan aset kliennya beralih ke Uni Eropa setelah keputusan Inggris keluar dari blok tersebut (Brexit).  

Rencana tersebut dijuluki dengan Bowline, yang menyatakan bahwa aktivitas perdagangan yang dilakukan di Frakfurt akan dilakukakan pada September 2018. Sementara itu, aset akan mulai dipindahkan pada Maret 2019

Pergeseran dana yang setara dengan 300 miliar euro itu sebanding dengan hampir seperlima dari total neraca Deutsche Bank. Seperti diketahui, raksasa perbankan asal Jerman itu  telah mencatatkan total aset senilai 1,59 triliun euro pada akhir tahun lalu.

Namun demikian, Monika Schaller, juru bicara Deutsche Bank menolak berkomentar terkait isu tersebut.

Sebelumnya, Chief Executive Officer Deutsche Bank John Cryan mengatakan kepada karyawannya bahwa dia mengantisipasi terjadiya Hard Brexit. Dia mengatakan bahwa  sebagian besar aktivitas perdagangan yang saat ini dilakukan di London sangat mungkin dipindahkan ke Frankfurt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper